Senin 22 Jul 2024 15:08 WIB

BSI Senang Generasi Milenial Mulai Tertarik Investasi Emas

Investasi emas di kalangan milenial saat ini sedang menjadi tren.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran kaum milenial terhadap instrumen investasi terus meningkat. Setelah ramai-ramai masuk pada instrumen saham saat pandemi Covid-19 pada 2020-2022, saat ini milenial mulai membidik emas sebagai sarana investasi.

Investasi emas di kalangan milenial saat ini sedang menjadi tren. Hal tersebut juga terlihat di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sebagai bank syariah maka BSI menawarkan produk emas dalam tiga kategori yakni cicil emas, gadai emas dan tabungan emas.

Baca: Menlu Retno Kunjungi Area Pertambangan PT Vale Indonesia

"Kami bangga dan sebenarnya surprise juga bahwa ternyata sekarang anak milenial mulai tertarik investasi emas," kata Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna di Jakarta, Senin (22/7/2024).

BSI juga aktif mengenalkan investasi emas kepada anak-anak muda. Emas mudah dimiliki, likuid, dan safe haven selain harganya yang terus meningkat. Menurut Anton, total nasabah cicil emas dari kaum milenial mencapai 82 ribu orang atau sekitar 33 persen dari total nasabah pembiayaan cicil emas. Angka itu meningkat 38 persen secara year on year.

Anton menyebut, minat investasi emas antara lain buah dari edukasi investasi yang dilakukan para influencer. Demikian juga dengan tim Gold Business BSI yang gencar melakukan edukasi dan literasi mengenai manfaat investasi emas bagi kaum milenial.

Menyesuaikan dengan kalangan milineal, menurut Anton, BSI menawarkan cicilan emas mulai lima gram dengan jangka waktu lima tahun atau cukup dengan Rp7000an perhari sudah bisa memiliki emas. "Ibaratnya ini lebih murah dari secangkir kopi," ujar Anton.

Emas menjadi salah satu segmen bisnis ritel yang akan terus dikembangkan oleh perseroan sebagai bentuk literasi investasi keuangan syariah, terutama untuk anak-anak muda. Hal ini pun diharapkan mengurangi efek yang ditimbulkan dari maraknya pinjol (pinjaman online) dan judi online di kalangan anak muda.

"Nanti jika anak muda punya kebutuhan dana mendesak, bisa menggunakan layanan gadai emas di Bank Syariah Indonesia," kata Anton.

Karena itu untuk kemudahan akses bisnis emas BSI, saat ini perseroan memiliki beberapa layanan produk emas online melalui aplikasi BSI Mobile. Di antaranya, reservasi gadai emas, perpanjangan dan top up gadai emas, serta pembiayaan cicil emas yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun.

Melihat tren kenaikan harga emas, kata Anton, bisnis emas perseroan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada posisi Mei 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp 8,5 triliun atau tumbuh 37,42 persen year on year. Pertumbuhan bisnis emas di BSI lebih didominasi oleh investasi emas dalam bentuk pembiayaan cicil emas BSI dengan pertumbuhan mencapai 89,88 persen yoy.

"Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi masih sangat tinggi. Emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi," ujar Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement