REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- BAIC Group, perusahaan otomotif asal China menunjukkan keseriusan untuk masuk ke pasar Indonesia. Tidak hanya menjual mobil, BAIC juga berencana untuk membangun pabrik dengan investasi Rp 1 triliun dalam lima tahun ke depan.
Keterangan pers BAIC Jumat (19/7/2024) menyebutkan dalam tahap awal BAIC Group melalui PT JHL Internasional Otomotif (JIO), menunjuk PT Handal Indonesia Motor sebagai partner untuk melakukan perakitan secara lokal yang direncanakan segera dimulai pada kuartal pertama 2025. PT JIO adalah Automotive Assembly & Manufacture Company BAIC Indonesia. Kerja sama tersebut telah ditandatangani Rabu (17/7/2024) di arena GIIAS 2024 di ICE BSD Tangerang.
Sebelumnya BAIC Group secara resmi telah menjalin kerja sama dengan PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) sebagai Sole Distributor Company BAIC Indonesia pada bulan Maret lalu.
Chief Operating Officer PT JDI Dhani M Yahya selaku menyatakan dalam memilih mitra, pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan kualitas seluruh produk-produk BAIC selalu terjaga.
“Dengan alasan tersebut kami umumkan bahwa dengan jam terbangnya yang tinggi dan rekam jejak yang positif kami bersepakat dengan PT Handal Indonesia Motor sebagai mitra perakitan BAIC Indonesia,” kata Yahya.
Yahya mengatakan PT Handal Indonesia Motor telah memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di industri otomotif dan telah terbukti sukses serta dipercaya melakukan perakitan dan produksi kendaraan-kendaraan roda empat dengan kualitas yang diakui oleh berbagai negara asal merek pabrikan yang terkenal di dunia. “Tersertifikasi dan meraih banyak penghargaan bergengsi menjadikan PT HIM adalah partner yang berkualifikasi bagi BAIC Indonesia,” ucapnya.
Bertempat di fasilitas baru PT HIM yang berlokasi di Purwakarta, BAIC Indonesia akan menempati 1 line produksi yang ditargetkan sanggup memproduksi 1.680 unit BAIC BJ40 Plus di tahun 2025, diikuti dengan produksi BJ30 & X55 II pada tahun ke 2 dan 3, dilanjutkan dengan produksi Battery Electric Vehicle (BEV) di tahun berikutnya. “Dengan rencana tersebut, di 5 tahun pertamanya BAIC Indonesia menargetkan produksi hingga mencapai 12.000 unit per tahun,” katanya.
Di tahap awal PT JIO akan merakit semi knock-down dimana pada proses ini pihak manufaktur akan menerima kendaraan setengah jadi langsung dari pabrik BAIC di China, untuk kemudian dilakukan perakitan komponen untuk selanjutnya hingga proses akhir berupa kendaraan utuh.
Yahya mengatakan PT JIO merencanakan akan merakit lokal kendaraan BAIC secara Full CKD dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas dari dalam negeri untuk memenuhi aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Tidak hanya untuk pasar Indonesia, PT JIO bahkan berencana untuk melakukan ekspansi penjualan secara ekspor ke pasar otomotif ASEAN.
Yahya sangat optimis terhadap kemajuan industri otomotif di pasar Indonesia dan bahkan melihat peluang hingga ke pasar ASEAN, dalam jangka waktu 5 tahun pun PT JIO berencana untuk membangun fasilitas pabrik khusus kendaraan BAIC seluas 40 hektar dengan total investasi lebih dari Rp 1 triliun. “Rencana ini membuka peluang fasilitas ini menjadi partner general assembly untuk brand lain di Indonesia bahkan ASEAN,” katanya.