Rabu 17 Jul 2024 18:00 WIB

Kemenperin Gelontorkan Rp 20,6 Miliar untuk Peremajaan Mesin Tekstil

Program ini menyasar minimal 21 perusahaan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Satria K Yudha
Pekerja memeriksa mesin benang di PT Trisula Textile Industries Tbk, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja memeriksa mesin benang di PT Trisula Textile Industries Tbk, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelontorkan dana sebesar Rp 20,5 miliar untuk restrukturisasi atau peremajaan mesin dan peralatan pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 2024. Program tersebut menyasar minimal 21 perusahaan di seluruh Indonesia.

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia,  Farmasi dan Tekstil Kemenperin Reni Yanita mengatakan, program restrukturisasi dan peralatan industri tekstil dan produk tekstil bagian dari upaya pemulihan industri tersebut. Program tersebut upaya meningkatkan kinerja industri dan bagian dari pemberian insentif investasi melalui teknologi.

Reni mengatakan program dilanjutkan dari tahun-tahun sebelumnya sebab berdampak positif kepada kinerja industri. Program restrukturisasi pun bagian dari upaya sustanaibility, dekarbonisasi dan mendukung program Citarum Harum.

"Alokasi anggaran yang tersedia pada tahun 2024 sebesar Rp 20,5 miliar, dengan target perusahaan peserta minimal 21 perusahaan," ucap Reni saat menyosialisasikan program tersebut di Bandung, Rabu (17/7/2024).

Namun begitu, Reni mengatakan apabila peminat program tinggi, maka diupayakan anggaran ditambah menjadi Rp 47 miliar untuk 59 perusahaan. Program tersebut diharapkan dapat berjalan hingga 2030.

Reni melanjutkan program tersebut menyasar industri pertenunan, penyempurnaan kain, percetakan, dan kain rajutan. Pihaknya berharap agar program tersebut diikuti dengan baik oleh industri dengan pertanggungjawaban baik.

Salah seorang peserta sosialisasi Marnandi Andi dari PT Leuwijaya Utama di Cimahi mengatakan perusahaan sudah mengikuti program Kemenperin sejak tahun 2022 hingga 2023. Pada tahun 2024 pihaknya pun berharap dapat meraih program tersebut kembali.

Andi mengatakan banyak manfaat yang dirasakan dengan peremajaan mesin-mesin yang mayoritas di industri masih menggunakan mesin tua. Ia menyebut rekstrukturisasi membuat efisiensi bagi perusahaan.

"Dampak positif efisiensi, mutu produk gnaik. Kita pergantian mesin dari kapasitas dulu 400 kilogram jadi 800 kilogram. Ada penurunan air dari pencemaran bisa dikurangi. Belum lagi energi," kata dia.

Andi mengatakan proses mengikuti program tersebut tidak terlalu sulit. Pihaknya mengajukan berkas melalui website dan apabila disetujui akan dilakukan verifikasi. "Pengajuan sebulanan lalu ada beberapa tahapan dan survei," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement