REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendorong para nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) untuk berani keluar dari zona nyaman dengan berinvestasi.
Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PNM, Sunar Basuki, mengatakan pelaku usaha ultra mikro bisa naik kelas dengan berbagai program edukasi keuangan serta kemauan yang kuat untuk berkembang.
"PNM memfasilitasi untuk modal intelektual lewat berbagai program edukasi keuangan mulai dari tabungan, investasi hingga pengelolaan keuangan untuk usaha," ujar Sunar, dalam siaran pers, Sabtu (6/7).
BRI, Pegadaian, dan PNM , menurut Sunar, berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi di tingkat bawah melalui holding ultra mikro, memberdayakan pelaku usaha ultramikro agar mereka tak hanya menjadi agen pertumbuhan ekonomi lokal, namun juga turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh. Jumlah nasabah PNM yang naik kelas ke Pegadaian ataupun BRI per Maret 2024,mencapai 1,35 juta nasabah.
Salah satu nasabah Mekaar yang mendapat manfaat dari edukasi keuangan dari PNM adalah Dahlia Naomi. Pengusaha skala rumah tangga yang memproduksi sambal. Ia melakukan investasi tabungan emas dari BRI dan Pegadaian.
"Sering diberikan informasi tentang literasi keuangan sama petugas Mekaar, terus akhirnya diperkenalkan dengan salah satu produk tabungan emas dari pegadaian. Setelah cari tahu lebih dalam ternyata tabungan emas sangat menjanjikan untuk investasi masa depan," ujar Dahlia.
Dengan omzet jualan per bulan sebesar Rp.5 juta, sebut Dahlia, keuntungannya disisihkan sekitar Rp.200 ribu untuk tabungan emas sebagai dana investasi. Ia berkomitmen memanfaatkan investasi ini untuk keperluan pendidikan.
Selain investasi melalui emas, Dahlia juga turut mengikuti pelatihan literasi keuangan mengenai investasi Reksa Dana yang diinisiasi PNM berkolaborasi dengan BRI Group lainnya. Baginya, pelatihan yang diberikan PNM sangat memberikan pencerahan bagi nasabah Mekaar yang masih awam dengan investasi.