Kamis 13 Jun 2024 17:50 WIB

Patra Jasa Dukung Pertamina Bangun Pusat Riset di IKN

Nusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi.

Presiden Joko Widodo Groundbreaking Pembangunan Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Foto: istimewa/doc humas
Presiden Joko Widodo Groundbreaking Pembangunan Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembangunan Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditandai dengan Groundbreaking yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Juni 2024. Nusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi yang mengusung konsep keberlanjutan.

Pengembangan Nusantara Sustainability Hub merupakan hasil kolaborasi antara PT Pertamina dan Bakrie Grup sebagai salah satu cerminan dari upaya Indonesia membangun kota baru yang smart, kompetitif di tingkat global, serta upaya bangsa dalam membangun lokomotif baru untuk transformasi Indonesia yang berbasis inovasi, teknologi dan ekonomi hijau. 

Pengembangan akan dilakukan secara bertahap mengacu pada pentahapan program riset utama yang akan dijalankan, dimana Program Pertamina adalah Riset Blue and Green Energy, Riset Efisiensi Energy dan dekarbonisasi serta akademi berkelanjutan. 

Sementara program dari Bakrie bersama Standford Doerr adalah riset Ibu Kota Baru Nusantara, riset Teknologi untuk berkelanjutan dan rendah karbon, riset mekanisme pembiayaan berkelanjutan, dan riset pangan (blue food) serta riset Bakrie bersama mineral X Stanford terkait teknologi inovasi dalam supply chain mineral untuk menciptakan energi bersih.

Direktur Utama Patra Jasa, Ray S.M Daulay mengatakan Patra Jasa sebagai Anak Perusahaan Portfolio PT Pertamina, bertugas melakukan pengembangan fisik mengikuti kebutuhan fasilitas atas pelaksanaan program-program Pertamina dan Bakrie. 

Terdapat empat nilai tambah pengembangan Nusantara Sustainability Hub yang diberikan kepada Patra Jasa bagi pengembangan Kawasan IKN. Pertama,  berorientasi net zero dengan mengembangkan gedung yang menggunakan sumber energi rendah emisi.

Kedua, kepemimpinan teknologi dengan pengembangan fasilitas gedung untuk mendukung peningkatan skill dan kapabilitas SDM Indonesia di bidang riset. Ketiga,  aspek lingkungan dimana fasilitas yang dikembangkan berorientasi pada kelestarian lingkungan. “Sebesar 20 persen dari luas lahan akan dikembangkan sebagai area hijau untuk konservasi flora dan fauna, dan keempat adalah aspek komerial dengan design arsitektur hijau serta teknologi terkini,” ungkap Ray Daulay. 

Riset Urban Design Development (UDD) Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2021 menyebutkan standar laboratorium harus memiliki ruang kolaborasi, ruang fokus, ruang interaksi, ruang belajar, dan ruang konferensi. Menurut Ray Daulay, konsep ini akan diwujudkan dalam pembangunan Nusantara Sustainability Hub. 

Dari perbandingan studi, menurut dia, kebutuhan ruang kolaborasi secara umum kurang lebih 32% dari total kebutuhan ruang yang ada, serta berbanding setara dengan luas ruangan kerja fokus sebesar 40%, perkiraan luas area kolaborasi yang nyaman untuk pekerja adalah sekitar 0.8 kali luasan ruang kerja fokus, yang pada program ini adalah ruang riset. 

Ruang kolaborasi tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh pekerja riset, tetapi juga institusi akademik lain di sekitar lokasi yang juga sudah difokuskan sebagai area Edutown. Untuk mempertajam fungsi riset dan kolaborasi, akan dihadirkan show case yang memperlihatkan hasil riset ke masyarakat luas.

Patra Jasa sebagai Anak Perusahaan Portfolio PT Pertamina (Persero) akan mendukung penuh upaya mewujudkan visi Perusahaan yang selaras dengan komitmen Indonesia untuk memajukan riset dan inovasi bertaraf internasional dengan melakukan pengembangan infrastruktur hub di Ibu Kota Negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement