Jumat 07 Jun 2024 17:38 WIB

Erick Ungkap Realisasi Serapan Kementerian BUMN Hingga 98,57 Persen

Erick mengatakan Kementerian BUMN bertekad mempertahankan kinerja positif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut realisasi Kementerian BUMN untuk tahun anggaran 2023 hampir mencapai 100 persen. (ilustrasi)
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut realisasi Kementerian BUMN untuk tahun anggaran 2023 hampir mencapai 100 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan realisasi serapan Kementerian BUMN pada tahun anggaran 2023 telah mencapai hal yang positif. Erick menyebut realisasi Kementerian BUMN untuk tahun anggaran 2023 hampir mencapai 100 persen. 

"Alhamdulillah kita bisa serap 98,57 persen atau Rp 238,07 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp 241,52 miliar," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/6/2024).

 

Erick mengatakan Kementerian BUMN bertekad mempertahankan kinerja positif tersebut untuk tahun ini. Erick menyampaikan pagu awal anggaran Kementerian BUMN ialah sebesar Rp 308 miliar, namun mendapat penyesuaian dari Kementerian Keuangan sehingga menjadi Rp 284,4 miliar. 

 

Per Juni 2024, lanjut Erick, Kementerian BUMN telah mampu menyerap sekitar 35 persen atau senilai Rp 99,68 miliar. 

 

"Jadi kita coba pastikan pada 2024 ini kita bisa jaga konsistensi dari serapan tentu di angka 98 persen sampai 99 persen lebih yang kita bisa coba lakukan," ucap Erick. 

 

Erick menyampaikan Kementerian BUMN mendapatkan pagu anggaran 2025 sebesar Rp 277 miliar. Erick mengatakan jumlah ini lebih rendah 16 persen dari pagu anggaran 2023 dan 10 persen lebih kecil dari pagu anggaran 2024. 

 

"Karena itu, terima kasih atas dukungan komisi VI yang bisa mendorong ada penambahan kurang lebih Rp 66 miliar yang bisa kita dapatkan, sehingga pagu indikatif yang kita harapkan pada 2025 itu di angka Rp 344 miliar dan ini sejalan yang Komisi VI tekankan ke kami pentingnya peningkatan pengawasan pengembangan BUMN," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement