REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China telah memberikan persetujuan kepada kelompok pertama yang terdiri dari sembilan produsen mobil untuk melakukan pengujian kendaraan dengan teknologi mengemudi otonom yang canggih di jalan umum, sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat adopsi mobil tanpa pengemudi.
Pengujian yang disebut teknologi penggerak otonom tingkat tiga akan dilakukan oleh produsen mobil termasuk BYD dan Nio (9866.HK), membuka tab baru, serta pabrikan besar milik negara seperti Changan Automobile (000625.SZ), membuka tab baru, GAC (601238.SS), membuka tab baru dan SAIC (600104.SS), membuka tab baru, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kementerian perindustrian pada hari Selasa.
Operator armada seperti perusahaan ride-hailing juga akan dilibatkan dalam pengujian ini. Industri otomotif telah menetapkan lima tingkat mengemudi otonom, yang mencakup fitur bantuan pengemudi seperti kendali jelajah di tingkat satu hingga mobil yang dapat mengemudi sendiri sepenuhnya di tingkat lima.
China mengeluarkan pedoman skema nasional pada bulan November lalu untuk mulai menerima aplikasi dari perusahaan-perusahaan yang berupaya meluncurkan lebih banyak kendaraan otonom untuk diadopsi secara massal.
Dalam rencana tersebut, pengemudi kendaraan uji diperbolehkan melepaskan tangan mereka dari kemudi, dan produsen mobil serta operator armada bertanggung jawab atas keselamatan.
Kementerian mengatakan uji coba ini akan membuka jalan bagi komersialisasi lebih lanjut dari teknologi mengemudi otonom yang lebih maju, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Para eksekutif pembuat mobil mengatakan hal ini merupakan satu langkah lebih dekat untuk mengizinkan kendaraan level tiga dijual dan digunakan oleh pembeli individu dan operator armada.
Setidaknya 10 produsen dan pemasok mobil termasuk Huawei (HWT.UL) dan Xpeng (9868.HK), membuka tab baru telah menawarkan kemampuan mengemudi otonom tingkat dua di Tiongkok, yang masih memerlukan pengemudi yang penuh perhatian dan memegang kemudi.
Tesla (TSLA.O), membuka tab baru juga bersiap untuk menghadirkan perangkat lunak "Full Self-Driving" (FSD) kepada pengguna di China pada tahun ini, menurut laporan Reuters. FSD juga merupakan sistem tingkat dua tetapi CEO Tesla Elon Musk mengatakan kendaraan yang lebih otonom sudah dekat.