REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero UID Jakarta Raya memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta dengan melakukan percepatan penyambungan listrik bagi para investor guna mendukung Jakarta sebagai kota global.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta dengan menyediakan layanan listrik yang andal dan cepat bagi para investor," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Lasiran dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Menurut dia, percepatan penyambungan listrik ini serta dukungan dari perusahaannya terhadap energi terbarukan melalui "Renewable Energy Certificate" (REC) menunjukkan komitmen perusahaan tersebut dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hingga saat ini, di Jakarta terdapat 35.960 pelanggan yang telah memiliki REC dengan total daya tersambung sebesar 168 MVA. REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt-hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil. "Penggunaan REC ini membantu pelanggan mencapai tujuan keberlanjutan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan reputasi, dan memenuhi standar lingkungan," kata dia.
Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, ekonomi Jakarta triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 tumbuh sebesar 4,78 persen (yoy). Salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan listrik yang andal dan cepat bagi para investor.
Sepanjang tahun 2024, BUMN ini telah menyambungkan listrik kepada 51.840 pelanggan dengan total daya tersambung mencapai 300 Juta Volt Ampere (VA).
"Di bulan ini saja (Mei 2024), perusahaan kami berhasil melakukan penyambungan baru dan perubahan daya bagi 11.373 pelanggan, dengan penambahan daya mencapai 55 Juta VA," katanya.
Penyambungan ini mencakup sektor-sektor strategis seperti bisnis properti, "data centre" dan rumah sakit.