REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Guru Besar Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Profesor Bambang Shergi Laksmono mengatakan ekonomi nasional harus beranjak dan bergeser dari ekonomi sumber daya alam menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
"Ekonomi yang basisnya adalah modal manusia, teknologinya, maupun inovasinya," kata Bambang di Depok, Jawa Barat, Senin (27/5/2024).
Untuk itu ke depannya, Indonesia secara konsisten harus melakukan investasi dalam bidang pendidikan, teknologi, dan sumber daya manusia agar bisa produktif sehingga mampu melakukan transformasi. Bambang mengatakan dibutuhkan intelektual organisasi kebangsaan yang berjiwa cinta bangsa bertanggung jawab pada masa depan negara.
Saat ini, menurutnya pemangku kepentingan tersita pikirannya oleh krisis, padahal untuk mengatasi krisis ini memerlukan transformasi jangka panjang. Oleh karena itu, hal ini perlu dipikirkan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kewenangan.
Dalam menumbuhkan jiwa yang cinta terhadap bangsa, Bambang menyampaikan bahwa rakyat harus ikhlas dengan banyak pengorbanan. Negeri ini merdeka karena ada pengorbanan.
Ketika orang lupa terhadap pengorbanan, maka negeri ini akan rapuh. Selama rela ikhlas memberi manfaat pada lingkungan, maka negara akan selamat. Menurutnya, mindset cinta dan pengorbanan ini penting untuk ditanamkan dalam diri masyarakat.
"Kita perlu tekankan proses kebangkitan semua potensi yang akhirnya akan memampukan warga negara Indonesia lintas generasi. Cirinya tiga, yakni memiliki identitas kebangsaan, produktif, dan mampu membangun relasi," ujarnya.