Senin 20 May 2024 15:03 WIB

Begini Teknik Pengereman Motor untuk Hindari Bahaya

Pengereman yang benar akan mengurangi tingkat kecelakaan karena kesalahan manusia.

Sepeda motor. Kecelakaan sepeda motor yang diakibatkan oleh human error atau kesalahan manusia masih menjadi penyebab utama tingginya kecelakaan di Indonesia.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Sepeda motor. Kecelakaan sepeda motor yang diakibatkan oleh human error atau kesalahan manusia masih menjadi penyebab utama tingginya kecelakaan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan beberapa tips praktis untuk pengereman sepeda motor yang aman dan teknik pengereman yang benar agar terhindar dari risiko kecelakaan. Kecelakaan sepeda motor yang diakibatkan oleh human error atau kesalahan manusia masih menjadi penyebab utama tingginya kecelakaan di Indonesia. 

Fakta tersebut menjadi masuk akal sebab 85 persen rumah tangga di Indonesia memiliki sepeda motor dan rutin menggunakannya dalam aktivitas harian. Temuan dari Korps Lalu Lintas Kepolisian (Korlantas) menunjukkan bahwa sebanyak 76 persen kasus kecelakaan di Indonesia melibatkan sepeda motor. 

Baca Juga

Penyebab tertinggi kecelakaan tersebut adalah karena kegagalan menjaga jarak aman dan kecerobohan saat berkendara, termasuk mengabaikan etika dan peraturan berkendara. Untuk itu, cara pengereman yang aman perlu diterapkan untuk memperkecil risiko tersebut, berikut kiat yang dibagikan PT SIS melalui rilis pers, Senin (20/5/2024).

1. Jaga posisi motor tetap lurus saat pengereman

 

Saat berkendara, berjaga-jagalah dan atur etika postur berkendara yang benar yaitu posisi duduk yang tegak dan rileks, serta kedua tangan memegang kendali pada stang kemudi dengan siku sedikit dibengkokkan agar memiliki kontrol lebih saat mengendalikan motor.

Saat dihadapkan dengan situasi tidak terduga dan memerlukan pengereman, jaga arah roda motor tetap berada pada keadaan lurus agar keseimbangan tetap terjaga dan memastikan traksi maksimal pada ban motor saat melakukan pengereman.

2. Jangan panik dan terapkan teknik pengereman berkala

Saat berhadapan dengan situasi darurat, ingat bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, menarik tuas rem depan disusul dengan tuas rem belakang dengan bertahap dan interval yang konstan agar kecepatan motor menurun secara bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem menjadi panas.

3. Ketahui interval waktu untuk pengambilan keputusan di jalan

Menjaga jarak antar kendaraan sangat krusial untuk memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik. Pada umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 m.

Jarak ini merupakan situasi ideal untuk dapat membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara. Pengendara biasanya akan mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1.5 detik dan memutuskan untuk melakukan pengereman pada detik berikutnya.

Menurut TMC, semakin rendah....

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement