Kamis 02 May 2024 18:00 WIB

The Fed Bikin Bingung, Saham-Saham Perbankan Melemah

The Fed beri sinyal belum naikkan suku bunga tahun ini.

Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/2/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor keuangan.

IHSG ditutup melemah 116,78 poin atau 1,61 persen ke posisi 7.117,41, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 27,97 poin atau 3,02 persen ke posisi 898,75.

Baca Juga

"Bursa Asia bergerak mixed (variatif) lantaran pasar tampaknya ragu dengan langkah The Fed ke depan. Pada hari ini The Fed memutuskan tidak menaikkan ataupun tidak menurunkan suku bunganya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Presiden The Fed Jerome Powell menyebut dibutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan untuk lebih yakin tentang pengembalian inflasi ke target 2 persen. Namun di sisi lain, The Fed tampaknya menutup kemungkinan untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Selain itu, The Fed pada pertemuan kemarin juga mengumumkan untuk memperlambat pembelian aset, sehingga mengindikasikan bahwa The Fed masih berkomitmen terhadap higher for longer.

Dari dalam negeri, indeks PMI Manufaktur Indonesia pada April 2024 tercatat sebesar 52,9 poin atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 54,2 poin, namun masih dalam zona ekspansi atau di atas 50 poin.

Sementara itu, inflasi inti periode April 2024 turun 1,77 persen year on year (yoy) menjadi 1,82 persen, namun inflasi periode April 2024 menurun tipis dari awalnya 3,05 persen (yoy) menjadi 3,00 persen (yoy).

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat dipimpin sektor kesehatan yang naik 0,12 persen, diikuti sektor industri yang naik sebesar 0,11 persen.

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam, minus 2,78 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 2,02 persen dan 1,75 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRGU, NASI, MSKY, OKAS dan MHKI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ATLA, ZINC, SMDR, MAPI dan BMRI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.289.900 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,27 miliar lembar saham senilai Rp 16,78 triliun. Sebanyak 187 saham naik, 405 saham menurun, dan 178 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 1.146,29 poin atau 3,83 persen ke 39.740,39, indeks Hang Seng menguat 444,10 poin atau 2,50 persen ke 18.207,13, dan indeks Strait Times menguat 4,19 poin atau 0,13 persen ke 3.296,88.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement