Sabtu 20 Apr 2024 13:51 WIB

Erick Peringatkan Bos-bos BUMN Antisipasi Dampak Ketegangan Global

Ketegangan geopolitik berpotensi mengganggu rantai pasok sejumlah komoditas.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi BUMN untuk melakukan antisipasi dalam menghadapi pergolakan geopolitik dan ekonomi dunia. Erick menyampaikan BUMN perlu mewaspadai dampak gejolak geopolitik akibat memanasnya situasi di timur tengah. 

"Itu kemarin saya peringatkan, bagaimana optimalisasi BUMN ini harus benar-benar buka mata dengan situasi. Kemarin saya sudah telepon dirut-dirut supaya antisipasi," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).

Baca Juga

Erick menyebut meningkatnya ketegangan geopolitik berpotensi terhadap terganggunya rantai pasok sejumlah komoditas, baik energi hingga pangan. Erick tak ingin faktor eksternal tersebut menghambat laju kinerja BUMN yang sudah berjalan dalam tren positif, termasuk rencana kenaikan dividen dari Rp 81 triliun menjadi Rp 85 triliun pada tahun depan. 

"Kalau saya tidak peringatkan dari April ini, takutnya kita terlena karena performa bagus, tetapi dividen tahun depan tidak tercapai karena naik suku bunga. Percaya lah, kita ini bukan transaksi yang konsumtif tapi untuk modal kerja," ucap Erick. 

Erick menyampaikan langkah antisipasi tak sebatas pada persoalan utang jatuh tempo, operational expenditure, hingga capital expenditure, melainkan juga aksi korporasi. Hal ini untuk menjawab tangangan persaingan di Asia Tenggara yang kian kompetitif.

"Semua tentu tidak mau negaranya tidak tumbuh ekonominya dan prediksi  Asia tetap jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, walau Cina dan India melambat," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement