Kamis 11 Apr 2024 00:20 WIB

Pertamina Sebut Konsumsi Pertamax Naik 70,6 Persen

Kenaikan konsumsi hampir terjadi di semua jenis BBM.

Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Jakarta, Senin (2/10/2023). PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95 dengan kenaikan antara Rp700 hingga Rp1.000 per liter.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Jakarta, Senin (2/10/2023). PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95 dengan kenaikan antara Rp700 hingga Rp1.000 per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertamina pada H-3 Idul Fitri 1445 H atau Ahad (7/4/2024) mengalami peningkatan. Kenaikan tertinggi terjadi pada Pertamax, yakni 70,6 persen.

“Pada H-3 Idul Fitri 1445 H, konsumsi BBM seperti Pertalite naik 26,9 persen dan Pertamax juga bertambah 70,6 persen. Kenaikan konsumsi hampir terjadi di semua jenis BBM,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (8/4/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, Riva menjelaskan konsumsi Pertalite Pertamax Turbo naik 33,3 persen, Solar turun 4,1 persen, Dexlite naik 28,3 persen, Pertamina Dex naik 32,2 persen, dan Kerosene naik 42,5 persen.

“Rerata realisasi harian BBM dibandingkan penjualan normal selama masa Satgas RAFI 2024 naik. Pemudik diimbau memastikan kondisi BBM cukup untuk mengantisipasi antrean di perjalanan,” ujar Riva.

Riva mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan untuk memastikan BBM tetap aman. Pemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).

"Di PIEDCC kami dapat melihat stok setiap SPBU berikut jadwal pengirimannya, bahkan kami juga dapat memantau SPBU melalui CCTV mereka yang sudah terintegrasi ke sistem Pertamina, semua real time," ujar Riva.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menambahkan, pihaknya menyiagakan 1.792 SPBU selama 24 jam, 61 titik Kiosk Pertamina Siaga untuk menyediakan Pertamax/Dex Series, 54 unit motoris di lokasi macet, dan 200 unit mobil tangki.

Kemudian, ada 5.027 agen siaga untuk memasok LPG dan 6 titik Serambi MyPertamina untuk menyediakan layanan kesehatan, nursery room, dan berbagai fasilitas istirahat di jalur mudik

“SPBU di wilayah jalur potensial seperti tol, jalur wisata, dan jalur logistik disiagakan 24 jam,” tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement