REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menyampaikan ada sebanyak 63.009 investor yang memborong Sukuk Ritel seri SR020 sepanjang masa penawaran pada 1-27 Maret 2024.
Total penjualan SR020 tembus Rp 21,35 triliun dari kedua seri. Rinciannya, SR020-T3 tenor 3 tahun terjual Rp17,78 triliun, sedangkan SR020-T5 tenor 5 tahun terjual Rp3,57 triliun. Tenor pendek 3 tahun jauh lebih diminati investor.
Salah satu mitra distribusi penjualan SR020, PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk berhasil mencatatkan angka penjualan yang menggembirakan. Pada akhir periode penjualan SR020, penjualan BRI tembus sampai dengan Rp1,5 triliun atau sebesar 202 persen dari target yang telah ditetapkan Kementrian Keuangan.
Salah satu strategi BRI dalam mendorong penjualan SR020 yakni dengan menyelenggarakan sales activity berupa talkshow Wealth Tea Time. Acara tersebut merupakan kolaborasi Wealth Management BRI dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) yang diselenggarakan di di Hotel Claro, Kendari pada akhir Maret 2024 lalu.
Terkait hal ini, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya acara ini, pihaknya berharap dapat menjadi wujud dan bukti nyata bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabahnya. "Selain itu, kolaborasi ini juga dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, dan memperkuat pasar modal di Indonesia," ujarnya, Kamis (4/4/2024).
Keuntungan dari investasi SR020 diantaranya aman karena dijamin negara. SBN ini juga memiliki imbal hasil menarik, bisa menjadi sumber passive income bulanan, terdapat potensi capital gain, dan turut membantu pembangunan negara.
“Ke depan, BRI terus berkomitmen melakukan kegiatan literasi finansial dalam memberikan layanan One Stop Financial Solution kepada para nasabahnya. Dengan demikian diharapkan hal ini menjadi wujud serta bukti nyata bahwa BRI terus berkomitmen untuk tumbuh dan memberikan layanan terbaik kepada para nasabah,” pungkas Handayani.