Kamis 29 Feb 2024 17:04 WIB

Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Melemah

IHSG ditutup melemah 12,53 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.316,11.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (29/2/2024) sore, ditutup melemah menjelang rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 12,53 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.316,11. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,31 poin atau 0,73 persen ke posisi 989,93.

Baca Juga

“Bursa regional Asia bergerak beragam, di mana pasar merespons rilis data ekonomi AS yaitu GDP Annualized quartal on quartal (qoq) turun dari sebelumnya 3,3 persen menjadi 3,2 persen, selanjutnya pasar menanti indeks PCE AS yang diperkirakan sebesar 0,3 persen sepanjang Januari 2024 dengan kenaikan tahunan 2,4 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Dengan indikator inflasi yang tinggi, diperkirakan The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga acuannya lebih lama. Sebelumnya, Presiden the Fed Boston-Susan Collins menyebut The Fed harus meluangkan waktu untuk menilai data sebelum membuat perubahan kebijakan.

Di sisi lain, meningkatnya optimisme terhadap kebijakan China yang mendukung pasar, dimana pemerintah China menerapkan berbagai langkah yang bertujuan untuk membatasi short-selling dan manipulasi pasar, sementara bank sentral menurunkan suku bunga untuk meningkatkan likuiditas.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (01/03) besok akan melaporkan data inflasi Indonesia periode Februari 2024, yang berpotensi naik di tengah lonjakan bahan pokok dan pangan.

Kementerian Keuangan melaporkan utang pemerintah pada akhir Januari 2024 menembus Rp 8.253,09 triliun, atau meningkat 1,33 persen dibandingkan pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 8.144,69 triliun.

Adapun, utang pemerintah didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang kontribusinya sebesar 88,19 persen, dimana hingga akhir Januari 2024, penerbitan SBN tercatat sebesar Rp 7.278,03 triliun.

Dibuka menguat , IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMLE, VTNY, JKON, IOTF dan MEJA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VKTR, MMIX, AHAP, ALII dan VISI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.505.492 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,63 miliar lembar saham senilai Rp 15,24 triliun. Sebanyak 239 saham naik, 292 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 41,80 poin atau 0,11 persen ke 39.166,19, indeks Hang Seng melemah 25,41 poin atau 0,15 persen ke 16.511,43, indeks Shanghai menguat 57,32 poin atau 1,94 persen ke 3.015,17, dan indeks Straits Times menguat 3,84 poin atau 0,12 persen ke 3,142,77.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement