Selasa 27 Feb 2024 17:39 WIB

IHSG Ditutup Menguat Dikerek Saham Sektor Teknologi

IHSG ditutup menguat 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.285,32.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/2/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.285,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,09 poin atau 0,11 persen ke posisi 992,68.

“Saat ini investor dalam mode wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia pada Jumat (01/03) pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/3) akan melaporkan data inflasi Indonesia periode Februari 2024, yang berpotensi naik di tengah lonjakan bahan pokok dan pangan.

Bank Indonesia (BI) pada Kamis pekan lalu mencatat defisit transaksi berjalan 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV-2023, secara keseluruhan,  2023 defisit mencapai 1,6 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB.

Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 defisit Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), di mana investor di dalam negeri khawatir dengan fenomena twin deficit, karena dapat mengancam perekonomian Indonesia ke depan.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang meningkat sebesar 0,57 persen, diikuti sektor transportasi dan logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,39 persen dan 0,02 persen.

Delapan sektor turun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus sebesar 0,51 persen, diikuti sektor barang keuangan dan sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,34 persen dan 0,33 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MMIX, HUMI, VISI, ARKO dan SMLE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OASA, BULL, RGAS, LMAX, dan UDNG.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.308.013 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,78 miliar lembar saham senilai Rp10,19 triliun. Sebanyak 235 saham naik, 308 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 5,80 poin atau 0,01 persen ke 32.239,50, indeks Hang Seng menguat 156,06 poin atau 0,94 persen ke 16.790,80, indeks Shanghai menguat 38,46 poin atau 1,29 persen ke 3.015,48, dan indeks Straits Times melemah 13,80 poin atau 0,44 persen ke 3,157,32.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement