Rabu 28 Feb 2024 18:08 WIB

Bursa Asia Melemah, IHSG Justru Sukses Menguat

IHSG ditutup menguat 43,32 poin atau 0,59 persen ke posisi 7.328,64.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/2/2024) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 43,32 poin atau 0,59 persen ke posisi 7.328,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,56 poin atau 0,46 persen ke posisi 997,24.

“Bursa regional Asia melemah, pasar nampaknya berhati-hati menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada Kamis (29/2) waktu setempat, yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga secara global," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Selain itu, tekanan lainnya datang dari kabar krisis utang Country Garden Holdings Co yang memasuki babak baru, setelah pengadilan Hong Kong menerima petisi kreditor untuk melikuidasi pengembang China tersebut, sebuah langkah yang menambah tekanan pada pihak yang mangkir untuk mempercepat upaya restrukturisasinya.

Pelaku pasar dikejutkan kembali dari pengembang Cina Country Garden Holding Co yang mengalami krisis utang, di mana Country Garden gagal melakukan pembayaran fasilitas pinjaman berjangka sekitar 1,6 miliar dolar Hong Kong atau setara 204 juta dolar AS, ditambah bunga yang masih harus dibayar kepada pemberi pinjaman. Sehingga, hal tersebut akan memberikan pukulan baru terhadap sektor properti China.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer paling tinggi yaitu 0,91 persen, diikuti sektor infrastruktur dan properti yang naik sebesar 0,63 persen dan 0,23 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam minus 1,48 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen nonprimer yang masing-masing minus 0,67 persen dan 0,06 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FIRE, MPOW, AHAP, MMIX dan BESS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, SMLE, ACRO, OASA, dan BIPI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.291.456 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,07 miliar lembar saham senilai Rp10,75 triliun. Sebanyak 260 saham naik, 267 saham menurun, dan 246 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 31,50 poin atau 0,08 persen ke 39.208,00, indeks Hang Seng melemah 253,95 poin atau 1,51 persen ke 16.536,85, indeks Shanghai melemah 57,63 poin atau 1,91 persen ke 3.957,85, dan indeks Strait Times melemah 18,39 poin atau 0,58 persen ke 3.138,93.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement