REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Rabu ditutup turun saat pasar menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) kuartal IV 2023. Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah tergelincir 46 poin atau 0,30 persen menjadi Rp 15.692 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.646 per dolar AS.
"Kinerja mata uang rupiah masih ditekan oleh kinerja mata uang dolar AS yang menguat akibat pasar yang sedang menunggu rilis data PDB AS untuk kuartal keempat dan juga Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE)," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Namun, rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) akan menjadi fokus utama para pelaku pasar saat ini karena Indeks PCE merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral AS atau The Fed.
Data yang lebih kuat dari perkiraan mungkin mendukung upaya untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi lebih lama, dan hal ini akan memperkuat kinerja dolar dan menjadi tekanan bagi mata uang rupiah.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke level Rp 15.673 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.655 per dolar AS.