Ahad 25 Feb 2024 11:19 WIB

Kapal Dagang tak Berani Melewati Terusan Suez, Mesir Merugi

Menurut S&P Global Ratings, dari tahun lalu wisata Mesir anjlok 10-30 persen.

Sebuah kapal kontainer melewati Terusan Suez saat nelayan menggulung jala mereka di Ismalia, Mesir, 27 Mei 2021 (dikeluarkan 28 Mei 2021).
Foto:

Sektor lain yang bermasalah akibat perang yang dipertahankan Israel hingga kini adalah ekspor gas. Sejak 7 Oktober 2023, ekonomi Mesir dari gas ini terdampak berat. Dua hari setelah serangan Hamas, Israel memerintahkan penghentian sementara ekstrasi dari ladang gas Tamar. 

Tamar berlokasi pada 25 km dari pantai selatan Kota Ashdod, Israel. Mesir merupakan tempat bagi dua fasilitas likuefaksi gas Meditarania Timur. Israel mengekspor gasnya, termasuk dari Tamar ke Mesir yang kemudian diubah menjadi LNG dan diekspor ke pasar lainnya. 

Ekspor LNG ini terutama diarahkan pasar-pasar negara Eropa. Karena perang yang berlangsung di Gaza, reekspor gas oleh Mesir turun lebih dari 50 persen pada kuartal empat 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kamis (22/2/2024) lalu, Houthi menyatakan akan meningkatkan serangan di Laut Merah dan perairan sekitarnya. Mereka kini menggunakan senjata kapal selam untuk memburu kapal-kapal tersebut. 

‘’Operasi di Laut Merah dan Arab, Selat Bab al-Mandab, serta Teluk Aden berlanjut, meningkat, dan efektif,’’ kata pemimpin Houthi Abdulmalik al-Houthi dalam pidato di televisi, Kamis (22/2/2024) merujuk serangan mereka yang bermula sejak November 2023. 

Aksi Houthi mendisrupsi 12 persen lalu lintas perdagangan dunia. Pidato al-Houthi bersamaan dengan pemberitahuan resmi kepada perusahaan kapal dan asuransi yang menyatakan Houthi melarang kapal dagang terkait Israel, AS, dan Inggris berlayar di Laut Merah. 

Houthi, dalam pemberitahuan tersebut, menyatakan akan meningkatkan operasi militernya di perairan tersebut dan sekitarnya dalam mendukung Palestina. Hingga saat ini, Israel masih menyerang Gaza dan menolak gencatan senjata. Korban sipil sudah 29 ribu orang. 

Kapal-kapal dagang dan kargo yang sepenuhnya atau sebagian dimiliki individu atau entitas Israel dan kapal berbendera Israel tak boleh berlayar di Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arabia. Demikian pula kapal milik individu atau entitas AS atau Inggris. 

Pejabat senior Houthi menambahkan,’’ Humanitarian Operations Center telah dibentuk di Sanaa untuk mengoordinasikan lalu lintas kapal yang tak terkait Israel dengan aman dan damai,’’ katanya kepada laman berita Reuters, Kamis. 

Serangan oleh Houthi membuat biaya pengapalan barang dagangan meningkat tajam. Dan pemberitahuan resmi mengenai pelarangan pelayaran kapal yang punya kaitan dengan Israel, AS, dan Inggris bakal kian membuat biaya meroket.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement