Senin 19 Feb 2024 18:38 WIB

Bendungan Sepaku Semoi akan Dimanfaatkan Sebagai Sumber Listrik IKN

Bendungan Sepaku Semoi akan dilengkapi PLTS terapung.

Foto udara pengerjaan proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Foto udara pengerjaan proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bisa menjadi sumber daya listrik Kota Nusantara, ibu kota negara masa depan Indonesia.

"Bendungan Sepaku Semoi diproyeksikan menjadi sumber daya listrik Kota Nusantara," ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono di Penajam, Senin.

Baca Juga

Bendungan Sepaku Semoi yang telah rampung 100 persen itu, bakal dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung kapasitas 100 megawatt (MW) untuk menunjang pasokan listrik di Kota Nusantara.

Bendungan Sepaku Semoi juga menjadi pengendali banjir, kata dia, terutama di daerah hilir yang masih sering mengalami banjir. Bendungan Sepaku Semoi memilik kapasitas 2.000 liter per detik untuk kebutuhan air bersih Kota Nusantara, dan 500 liter per detik untuk kebutuhan air bersih Kota Balikpapan. 

"Bendungan Sepaku Semoi dibangun untuk melayani pemenuhan air baku di kawasan Kota Nusantara dan daerah sekitarnya," katanya.

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sudah selesai dan saat ini sedang proses pengisian dan diperkirakan sekitar dua atau tiga pekan ke depan bendungan akan penuh.

Presiden Joko Widodo pada 21 September 2023 melakukan pemutaran tuas untuk pembendungan air, sebagai tanda dimulai pengisian Bendungan Sepaku Semoi itu. Pengisian Bendungan Sepaku Semoi telah dilakukan sejak 2023. Pengisian bendungan disebut akan segera selesai.

Setelah pengisian bendungan selesai, lanjut dia, bisa difungsikan menjadi sumber air baku utama untuk pengolahan air bersih di Kota Nusantara.

Bendungan yang menelan biaya pembangunan sekitar Rp 556 miliar itu, selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Nusantara dan sekitarnya, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dan pengendali banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement