Kamis 15 Feb 2024 19:54 WIB

Pemda Hingga Perangkat Desa Diminta Sukseskan Bantuan Beras 

Bantuan beras menjadi salah satu intervensi pemerintah menjaga daya beli masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyaluran Bantuan Pangan beras kembali dilanjut mulai Kamis (15/2/2024) hari ini setelah sempat ditunda dari tanggal 8 sampai 14 Februari 2024 untuk menghormati Pemilu.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengecek stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Kamis (15/2/2024), mengatakan, penyaluran bantuan pangan beras diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga

"Alhamdulillah satu tahapan demokrasi yaitu Pilpres telah berlangsung kemarin. Mulai hari ini bantuan pangan beras kembali dilanjutkan disalurkan kepada 22 juta masyarakat yang sangat membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia," kata Arief Prasetyo Adi dikutip dari siaran persnya.

Arief mengatakan, bantuan pangan beras ini kembali dilanjutkan menjadi salah satu intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah. Menurutnya, sebanyak 22 juta Keluarga Penerima Manfaat sangat memerlukan adanya bantuan tersebut.

"Jadi ini bentuk kehadiran negara yang memerhatikan rakyat, sehingga bantuan ini terus dilakukan dan perlu dicatat bahwa ini tidak berkaitan dengan politik. Pilpres selesai pun kita masih akan terus membantu meringankan beban masyarakat khususnya yang sangat membutuhkan," kata Arief.

Arief pun meminta semua pihak mulai dari kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, asosiasi dan komunitas, serta masyarakat luas mendukung penyaluran bantuan pangan beras. Realisasi bantuan pangan beras sebelum di setop sementara sampai 7 Februari lalu, telah menyentuh 185 ribu ton. Target penyaluran pada 2 bulan pertama di 2024 adalah 440 ribu ton.

"Saya mengajak kita semua, baik kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, asosiasi dan komunitas, serta masyarakat luas, mendukung upaya penyaluran bantuan pangan beras ini sehingga bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua," ujarnya.

Selain bantuan pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM) juga terus digencarkan sebagai intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Sepanjang Januari 2024 GPM telah terlaksana sebanyak 429 kali yang tersebar luas di 85 kabupaten kota. Sementara GPM di Februari ini ditargetkan terlaksana sebanyak 234 kali di 65 kabupaten kota dan dapat terus bertambah sesuai kolaborasi antara NFA dengan pemerintah daerah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement