REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Crypto Researcher Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan Tahun Naga Kayu menyiratkan kepercayaan diri investor dalam mengambil risiko yang dapat dilihat dari beberapa aspek.
Tingginya kepercayaan diri investor setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek. Yaitu, meningkatnya hash power atau kekuatan komputasi yang menjalankan blockchain Bitcoin; meningkatnya aliran dana investasi masuk terlepas dari situasi suku bunga tinggi yang ada saat ini; dan berkembangnya beragam naratif yang didukung meningkatnya investasi ke proyek-proyek kripto baru di berbagai sektor.
Data Look Into Bitcoin menunjukkan hash rate Bitcoin secara konsisten membukukan new all time high khususnya dalam satu tahun terakhir. "Hal ini menggambarkan optimisme dan keberanian para miner dalam berinvestasi di perangkat keras untuk melakukan penambangan, terlepas dari adanya Bitcoin Halving yang akan memangkas reward menambang Bitcoin pada April nanti," kata Fahmi melalui keterangan tulis, Selasa (13/2/2024).
Menurut laporan aliran dana investasi masuk Coinshares pada 12 Februari 2024, terdapatbpeningkatan inflow yang konsisten dengan adanya 1,1 miliar dolar AS net inflow pekan lalu. Peningkatan tersebut membuat Asset Under Management (AuM) di instrumen kripto berada pada level tertinggi sejak awal 2022 di angka 59 miliar dolar AS.
Menariknya, Fahmi melanjutkan, peningkatan tersebut terjadi di saat situasi suku bunga masih relatif tinggi, di mana instrumen berisiko rendah seperti dolar AS dan surat utang negara dapat memberikan imbal hasil yang menarik. "Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan diri investor khususnya di kalangan institusional di AS dalam mengambil risiko lebih di tengah kemungkinan penurunan suku bunga yang masih belum begitu pasti," imbuhnya.
Kemudian, perkembangan berbagai naratif di kripto sendiri mulai dari Gamefi, Layer 2, hingga ERC 404 yang baru-baru ini banyak mencuri perhatian. Menurut Fahmi, Berkembangnya beragam narasi yang juga turut didorong oleh proyek-proyek baru dengan dukungan besar dari komunitas dan investor ritel, turut menggambarkan tingginya optimisme dan keberanian para pelaku pasar.
"Di tengah optimisme ini, Reku terus menghimbau investor untuk tetap bijak, dengan memperhatikan berbagai aspek terhadap teknologi baru serta memantau keberlanjutan dari product market fit yang ada," ujar Fahmi.