REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LinkAja meluncurkan program penukaran poin loyalitas (loyalty point exchange) khusus untuk karyawan badan usaha milik negara (BUMN). Inisiatif tersebut menghubungkan program poin loyalitas milik perusahaan-perusahaan BUMN melalui AKHLAK Poin. Dengan itu diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar-BUMN melalui pengembangan aplikasi.
“Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya dari setiap entitas BUMN, program penukaran poin loyalitas diharapkan menjadi pioner program loyalitas dan memaksimalkan potensi sinergi positif,” kata Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Program penukaran poin loyalitas dirancang menjadi layanan inklusif untuk penukaran poin antara berbagai perusahaan dan industri BUMN. Sejumlah perusahaan BUMN yang bergabung dalam pengembangan bersama kerja sama pertukaran loyalitas tersebut di antaranya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Pertamina Patra Niaga, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Dia menambahkan inisiatif tersebut merupakan kelanjutan dari aplikasi LinkAja skin khusus BUMN, yang digunakan sebagai saluran media komunikasi terpadu bagi karyawan BUMN serta penyaluran dana insentif ke lebih dari 200 ribu karyawan. Hal itu dilakukan untuk memperkuat fokus Business to Business to Consumer (B2B2C).
Kerja sama penyaluran dana insentif diwujudkan LinkAja bersama PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants, PT Pertamina Patra Niaga, PT Jasamarga Tollroad Operator, PT TASPEN (Persero), PT PELNI (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Indonesia Persero (ID Food), dan Perum Perhutani.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menilai program tersebut dapat menjadi modal untuk model bisnis baru ke depannya. Dia berharap LinkAja mampu menciptakan revenue base yang mampu meningkatkan arus kas positifnya.
“Ke depannya, platform LinkAja diharapkan dapat digunakan tidak hanya bagi internal BUMN, namun juga untuk masyarakat luas,” ujar Tiko.