Rabu 07 Feb 2024 21:09 WIB

92 Persen Pengadaan Rangkaian KRL Bekerja Sama dengan BUMN Inka

Kerja sama KAI dan INKA memiliki nilai investasi mencapai Rp 6,06 triliun

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas KAI Commuter Line.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas KAI Commuter Line.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter telah melakukan kerjasama pengadaan sarana kereta rel listrik (KRL) per 2023 dan 2024. Kerja sama tersebut dilakukan baik dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Lebih dari 92 persen atau sebanyak 35 rangkaian keereta dari total pengadaan sarana KRL tersebut," kata Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (7/2/2024).

Dia menjelaskan KAI Commuter bekerja sama dengan BUMN dalam negeri yaitu PT Industri Keretaapi (Persero) atau Inka dengan nilai total investasi mencapai Rp 6,06 triliun. Dalam proses pengadaan tersebut KAI Commuter melakukan kerja sama pengadaan sarana KRL baru dan pengadaan Sarana KRL Retrofit.

"Dalam kerjasama ini terdapat pekerjaan pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun dan pengadaan 19 rangkaian sarana KRL retrofit dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun," jelas Anne.

Dia menambahkan, kerja sama pengadaan sarana KRL tersebut, terutama dengan Inka juga merupakan komitmen KAI Commuter dalam mendukung program pemerintah. Khususnya untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).

Selain itu, KAI Commuter juga terus mendukung kebangkitan perkeretaapian nasional melalui momentum pengadaan sarana KRL. "Kerjasama ini juga merupakan sinergi dari kelanjutan kontrak pekerjaan-pekerjaan sebelumnya dan bentuk kolaborasi anak bangsa yakni KAI Commuter dan PT Inka," ungkap Anne.

Selain kerja sama dengan Perusahaan BUMN dalam negeri, KAI Commuter juga bekarjasama dengan pihak luar negari yaitu CRRC Sifang Co Ltd, China. Kerja sama tersebut untuk proses pengadaan sarana KRL baru.

"Sebanyak tiga rangkaian KRL baru Impor dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar. Tentunya dalam proses pengadaan sarana KRL ini KAI Commuter mengutamakan pada //time delivery// (waktu pengiriman) dan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan," ujar Anne.

Dia memastikan KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan Inka dan CRRC Sifang untuk memastikan proses pengadaan sarana KRL sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disepakati.

KAI Commuter juga akan terus berkoordinasi dengan Kementeri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Perindustrian dan stakeholder lainnya seperti BPKP untuk terus membantu dan mendukung agar pengadaan sarana ini dapat meningkatkan peran commuterline mendukung mobilisasi masyarakat pengguna. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement