Rabu 31 Jan 2024 16:13 WIB

Tembus Rp 55,1 Triliun, Bank Mandiri Cetak Rekor Laba Terbesar Sepanjang Sejarah

Total aset konsolidasi Bank Mandiri berhasil menembus Rp 2.174,2 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Bank Mandiri resmi meluncurkan layanan belanja sekarang bayar nanti, Livin Paylater, Rabu (13/12/2023).
Foto: Dok Humas Bank Mandiri
Bank Mandiri resmi meluncurkan layanan belanja sekarang bayar nanti, Livin Paylater, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri dengan strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi, berhasil melewati 2023 dengan mencetak pertumbuhan kinerja gemilang. Sepanjang 2023, Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun atau tumbuh 33,7 persen secara year on year (YoY).

 

Baca Juga

"Perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat konferensi pers terkait paparan kinerja kuartal IV 2023 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Darmawan menjelaskan, capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023. Dari berbagai tantangan yang ada pada 2023, ucap Darmawan, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga.

"Di sisi lain, ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian," lanjut Darmawan.

 

Hal ini, ucap Darmawan, diselaraskan Bank Mandiri dengan strategi yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Terbukti, sepanjang 2023 Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan.

 

"Terlihat dari total aset konsolidasi Bank Mandiri yang berhasil menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023 atau naik 9,12 persen YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.992,5 triliun," sambung Darmawan.

Darmawan menyampaikan, kenaikan ini tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri pada 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun atau tumbuh 16,3 persen secara tahunan. Angka iki melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen YoY.

Darmawan menyebut pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023 atau tumbuh 18,3 persen YoY. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen YoY menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023.

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME dan Micro," ucap Darmawan.

 

Darmawan menambahkan, segmen SME tumbuh baik mencapai 14 persen YoY menjadi Rp 77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen YoY menyentuh Rp 168 triliun. Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik.

Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,02 persen. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.

 

"Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka," kata Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement