Selasa 30 Jan 2024 21:39 WIB

Bapanas: Bantuan Pangan Efektif Stabilkan Harga Beras

Hal ini mampu menahan gejolak harga agar tidak ke tingkat yang lebih tinggi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Foto: Dok Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, program bantuan pangan yang disalurkan pemerintah melalui Bulog kepada keluarga penerima manfaat (KPM) merupakan langkah efektif untuk menstabilkan harga pangan. Usai penyaluran bantuan pangan dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gudang Bulog Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arief mengatakan program penyaluran beras cadangan pemerintah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mampu menahan gejolak harga agar tidak ke tingkat yang lebih tinggi.

"Saya tadi malam melakukan meeting (pertemuan) dengan para pengusaha penggilingan padi di Yogyakarta, mereka menyampaikan saat ini harga gabah sedang tinggi yakni di atas Rp 8 ribu per kilogram," katanya, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Ia melanjutkan, apabila tidak ada program bantuan pangan pemerintah dan beras SPHP tersebut, harganya bakal melonjak di angka Rp18 ribu sampai dengan Rp 20 ribu per kilogram.

"Jadi bisa kita lihat, program-program pemerintah ini terbilang cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan saat ini. Sehingga bantuan pangan kemudian SPHP tersebut dijalankan terus serentak se-Indonesia, menyeluruh," katanya.

Sementara itu, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap mengatakan program beras bantuan pangan adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan. Pihaknya menekankan bahwa dengan adanya penyaluran beras bantuan pangan ini diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.

"Program bantuan pangan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya," katanya.

Dia juga mengatakan program beras bantuan pangan ini terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi masyarakat terutama rumah tangga sasaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement