Rabu 24 Jan 2024 16:10 WIB

Ekonom: Penerbangan Doha-Sumut Berpotensi Tambah Investasi

Sumut punya potensi berlimpah terutama di sektor perkebunan dan pariwisata.

Pekerja memuat buah sawit ke truk di perkebunan sawit di Deliserdang, Sumatra Utara, 15 Maret 2022.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Pekerja memuat buah sawit ke truk di perkebunan sawit di Deliserdang, Sumatra Utara, 15 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ekonom dari Universitas Islam Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, yakin penerbangan langsung nonsetop dari Doha ke Sumatra Utara (Sumut) berpotensi menambah investasi di provinsi ini.

"Idealnya, Pemerintahan Provinsi Sumut memberikan promosi agar masyarakat Doha bisa melihat Sumut secara keseluruhan," ujar Gunawan.

Baca Juga

Dia melanjutkan, dengan mengetahui Sumut secara lebih mendetail, peluang masyarakat Qatar atau secara khusus Doha untuk menanamkan modalnya semakin besar. Apalagi, Sumut memiliki potensi yang berlimpah terutama di sektor perkebunan dan pariwisata.

"Kalau Sumut bisa menyediakan apa yang diinginkan pelaku usaha Qatar, saya optimistis itu akan mendorong mereka datang ke sini," kata Gunawan.

Penerbangan langsung dari Bandar Udara Internasional Hamad, Doha ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut dilakukan oleh maskapai milik Pemerintah Qatar, Qatar Airways.

Jalur penerbangan dengan durasi tempuh sekitar enam jam 50 menit tersebut, diterbangi perdana pada 15 Januari 2024. Pihak maskapai menyatakan bahwa mereka melayani rute itu tiga kali seminggu pulang-pergi.

Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin menyatakan, penerbangan tersebut dapat mendongkrak perekonomian di wilayahnya. "Rute penerbangan ini bagus karena akan meningkatkan perekonomian kita," ujar Hassanudin.

Terkait nilai investasi di Sumut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) menyatakan pada Januari-September 2023, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Sumut mencapai Rp16,85 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 14,54 triliun atau total Rp 31,39 triliun.

Dalam rentang waktu tersebut, investasi Sumut menyerap 47.792 tenaga kerja. Adapun sektor investasi yang paling diminati di Sumut pada periode serupa adalah listrik, air dan gas dengan nilai Rp 5,36 triliun.

Setelah itu disusul industri makanan (Rp 5,2 triliun), transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp 3,99 triliun), industri kimia dan farmasi (Rp 3,70 triliun) serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan (Rp 3,31 persen).

Sementara lokasi investasi di Sumut pada Januari-September 2023 paling banyak berada di Kabupaten Simalungun, tempat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berada, dengan nilai Rp6,71 triliun.

Berikutnya adalah Kota Medan dengan nilai investasi Rp5,52 triliun, diikuti Kabupaten Tapanuli Selatan Rp4,25 triliun, Kabupaten Deli Serdang Rp3,19 triliun dan Kabupaten Mandailing Natal Rp2,1 triliun.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement