Senin 22 Jan 2024 01:45 WIB

Jamkrindo Kembali Raih Peringkat idAA+ dari Pefindo

Pefindo menyebut peringkat idAA memiliki karakteristik keamanan keuangan kuat

PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), memperkuat pelayanannya di Sumatera Barat, Jamkrindo telah meresmikan Gedung Kantor Cabang Padang.
Foto: dok Jamkrindo
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), memperkuat pelayanannya di Sumatera Barat, Jamkrindo telah meresmikan Gedung Kantor Cabang Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) kembali mendapatkan peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat idAA+ itu diberikan dengan prospek stabil untuk periode 22 Desember 2023 sampai dengan 1 Desember 2024.

Pefindo menyatakan, perusahaan penjaminan dengan peringkat idAA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang sangat kuat dibandingkan perusahaan lainnya di Indonesia, dengan hanya sedikit perbedaan dibandingkan peringkat yang lebih tinggi. 

Selain itu, peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori. Pefindo juga mengatakan peringkat dapat dinaikkan jika pemerintah memperkuat dukungannya, disertai dengan perbaikan pada indikator keuangan secara berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Aribowo mengatakan perolehan peringkat tersebut, tidak terlepas dari komitmen, integritas dan kolaborasi semua pihak dalam melaksanakan strategi dan kebijakan perusahaan dengan tata kelola bisnis, keuangan dan operasional yang prudent berlandaskan prinsip good corporate governance.

“Peringkat tersebut mencerminkan peran perusahaan yang penting bagi pemerintah Indonesia. Dengan posisi usaha yang sangat kuat bidang bisnis jasa penjaminan kredit dan tingkat permodalan yang juga kuat, Jamkrindo dapat berkontribusi optimal  dalam mendukung program-program strategis pemerintah antara lain program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata Aribowo dalam keterangan tertulisnya, Ahad (21/1/2023).

Sampai dengan November 2023, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 33,69 triliun dengan ekuitas Rp 13,14 triliun. Adapun volume penjaminan tercatat sebesar Rp 338,81 triliun yang terdiri dari penjaminan KUR sebesar Rp 122,36 triliun dan jumlah penjaminan non KUR sebesar Rp 216,45 triliun.

“Sebagai perusahaan penjamin terdepan, kami senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM kepada lembaga keuangan. Wujud komitmen tersebut dibuktikan dengan beragam layanan penjaminan yang mempermudah UMKM memperoleh akses pembiayaan kepada lembaga keuangan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement