Kamis 18 Jan 2024 12:25 WIB

Banyak Risiko Ketidakpastian, BI Pastikan Perbankan Tetap Kuat

Rasio kecukupan modal tercatat pada level tinggi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan ketahanan perbankan cukup kuat. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,86 persen pada November 2023. 

Selain itu, likuiditas perbankan tetap memadai. “Ini tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Desember 2023 yang terjaga tinggi pada 28,73 persen,” kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Januari 2024, Rabu (17/1/2024). 

Baca Juga

Terjaganya likuiditas perbankan sejalan dengan masih tingginya penempatan perbankan pada surat berharga yang tergolong likuid dan implementasi KLM. Perry mengatakan, kapasitas likuiditas perbankan atau lending capacity juga didukung oleh penguatan strategi operasi moneter yang pro-market melalui antara lain perdagangan SRBI di pasar sekunder yang memberikan fleksibilitas bank dalam mengelola likuiditas. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah perbankan atau Non-Performing Loan (NPL) tercatat rendah sebesar 2,19 persen secara bruto dan 0,75 persen secara neto. Perry menegaskan, secara keseluruhan, ketahanan perbankan yang kuat tersebut didukung oleh kemampuan bayar korporasi dan rumah tangga yang tetap baik, sejalan dengan kinerja korporasi dan ekspektasi penghasilan rumah tangga yang terus membaik. 

Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko ketidakpastian ke depan. “Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko tersebut yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” ungkap Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement