Sabtu 13 Jan 2024 22:25 WIB

OJK Proyeksikan Kredit Sektor Manufaktur Tumbuh Drastis pada 2024

Subsektor industri manufaktur prospektif 2024 otomotif, hilirisasi CPO dan tambang.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memproyeksikan penyaluran kredit perbankan pada sektor manufaktur akan tumbuh drastis sesuai target 9-11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2024.

"Meskipun pertumbuhannya pada November 2023 di bawah pertumbuhan kredit agregat (9,71 persen) tapi pada 2024, kredit perbankan pada sektor industri pengolahan diproyeksikan meningkat cukup drastis, dengan pertumbuhan antara 9-11 persen yoy," kata Dian, di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga

Dian mengatakan, beberapa subsektor industri manufaktur yang diperkirakan sebagai sumber pertumbuhan tahun 2024, yakni industri otomotif, industri turunan produk minyak kelapa sawit (CPO), serta hilirisasi produk pertambangan.

Adapun hingga November 2023 kredit perbankan kepada sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,84 persen secara tahunan. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan kredit secara agregat sebesar 9,71 persen.

"Karena porsinya relatif besar dalam kredit perbankan sekitar 15,87 persen, maka pertumbuhan sektor ini juga memiliki pengaruh cukup besar terhadap total kredit perbankan," ujarnya pula.

Hingga saat ini, Dian menilai masih ada tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Dari sisi eksternal, ketidakpastian global masih mempengaruhi kondisi ekonomi domestik baik melalui jalur perdagangan, komoditas, serta keuangan atau moneter.

Sementara itu, dari sisi internal kecenderungan kenaikan suku bunga juga ikut membuat permintaan sedikit tertahan, sehingga sebagian perusahaan korporasi justru menggunakan dana internal (self-financing) untuk kebutuhan pendanaan.

Dengan adanya kedua aspek tersebut, kata Dian lagi, perbankan tentunya perlu mencermati proyeksi kondisi ekonomi ke depan untuk dapat memetakan potensi risiko yang akan dihadapi sekaligus melakukan mitigasi risiko termasuk melalui analisis kredit yang lebih mendalam.

Berdasarkan Rencana Bisnis Bank 2024-2026, sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit ke depan antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement