Sabtu 13 Jan 2024 10:51 WIB

Rusak Akibat Banjir, Menteri Basuki: Jembatan Kiambang di Sumbar akan Diganti

Jembatan Kiambang berada pada jalur vital Padang-Pekanbaru.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman pada September 2023.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman pada September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sumatra Barat, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman pada September 2023. Jembatan Kiambang yang berada di jalan nasional lintas tengah Sumatra, tepatnya pada ruas Sicincin-Lubuk Alung berada pada jalur vital Padang-Pekanbaru. 

Basuki menegaskan, penggantian jembatan baru akan segera dimulai. “Jembatan Kiambang A perlu segera dilakukan dengan konstruksi yang lebih baik untuk mendukung konektivitas antar wilayah di Provinsi Sumatra Barat,” kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (13/1/2024). 

Baca Juga

Dengan konektivitas yang baik, Basuki mengharapkan aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar serta efisien. Dengan begitu dapat berdampak pada peningkatan produktivitas perekonomian.

"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," ucap Basuki. 

Jembatan Kiambang A merupakan jembatan lama yang dibangun pada tahun 1975 atau berumur 49 tahun. Jembatan tersebut memiliki panjang 48 meter dan lebar lalu lintas tujuh meter dengan konstruksi jembatan berupa balok T dan pondasi pasangan batu. 

Jembatan Kiambang A lama mengalami scoring pada pilar tengah P2 akibat diterjang arus banjir pada 20 September 2023 sehingga  pilar jembatan miring dan terjadi penurunan pada lantai jembatan. Kepala BPJN Sumatra Barat Thabrani mengatakan penanganan sementara telah dilakukan BPJN Sumatra Barat sejak menerima informasi kerusakan dan langsung melakukan pengalihan lalu lintas ke Jembatan Kiambang B (baru), pembersihan hanyutan kayu (debris) dan pemasangan rambu-rambu peringatan. 

“Penanganan Jembatan Kiambang A secara permanen akan segera dilaksanakan mengingat lokasi jembatan berada di ruas yang padat lalu lintas, untuk penanganan permanen, DED sudah tersedia,” tutur Thabrani. 

Selain Jembatan Kiambang A, penanganan dampak bencana banjir di Sumatra Barat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan memperbaiki ruas-ruas jalan yang mengalami longsor. Ruas jalan tersebut di Batas Payakumbuh-Batas Riau, tepatnya di STA 150+150-STA 167+000. 

“Secara keseluruhan, terdapat 48 titik longsor yang sudah tertangani dengan kondisi lalu lintas lancar. Selanjutnya ruas Batas Sawah Lunto terdapat 12 titik longsor dan sudah tertangani untuk fungsional, serta satu titik badan jalan amblas masih dalam progres penanganan,” ungkap Thabrani. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement