Jumat 05 Jan 2024 21:57 WIB

Bantuan Pangan Dilanjutkan, Bapanas Sebut Stok Beras Cukup

Ia juga memastikan stok beras saat ini sangat mencukupi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja mengemas karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).
Foto: Antara/Henry Purba
Pekerja mengemas karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Bapanas terus mendukung program bantuan pangan dari pemerintah. Ia juga memastikan stok beras saat ini sangat mencukupi.

“Kami bersama Bulog selalu memastikan stok CBP secured dan cukup, terutama untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 ini. Satu tahapan selama tiga bulan itu membutuhkan beras sekitar 660 ribu kg,” sebut Arief, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Arief menjamin stok cadangan beras pemerintah (CBP) untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 ini senantiasa aman dan mencukupi. Penguatan stok CBP secara konstan penting dilakukan mengiringi pelaksanaan program-program penyaluran yang tengah digencarkan pemerintah.

"Beras di Bulog hari ini ada 1,4 juta ton. Ini bergerak terus, karena kita ada program-program penyaluran. Kemarin pun ada sedikit lag (keterlambatan) dua bulan produksi karena dampak iklim El Nino," ungkap Arief.

Selain sebagai bantalan ekonomi, Arief menerangkan, adanya andil program bantuan pangan beras terhadap pergerakan inflasi nasional, terutama inflasi beras. Ia mengatakan penggelontoran bantuan pangan beras juga dapat menekan harga pasar dan mengendalikan inflasi itu sendiri.

“Pada 2023 lalu, kita mulai luncurkan bantuan pangan beras tahap pertama sampai Juli. Pergerakan inflasi beras cukup terkendali dan bahkan di Juli deflasi 0,02 persen. Namun Agustus dan September inflasi beras mulai naik. September itu inflasi beras mencapai 5,61 persen,” terang Arief.

Sampai 29 Desember 2023, penggelontoran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 2.761.856 ton. Dari total tersebut, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1.182.717 ton dan bantuan pangan beras tahap kedua September-Desember 848.696 ton. Lalu bantuan pangan beras tahap pertama di tahun lalu 640.590 ton, golongan anggaran 87.551 ton, dan tanggap darurat 2.302 ton.

Selanjutnya bantuan pangan beras tahap kedua di tahun 2023 dikucurkan mulai September 2023. Inflasi beras secara bulanan kemudian mengalami pelemahan. Di Oktober 2023 tercatat 1,72 persen, November 2023 berada di 0,43 persen, dan terakhir Desember 2023 cukup terjaga di angka 0,48 persen. Secara tahunan, inflasi beras di Desember 2023 pun lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang tercatat di 2,30 persen.

Menilik data dari Panel Harga Pangan NFA, pada 1 Oktober 2023 tercatat harga rata-rata beras medium di semua provinsi berada di Rp 13.220 per kg. Setelah penggelontoran CBP selama 4 bulan, terdapat depresiasi 30 poin sampai per 31 Desember 2023 menjadi Rp 13.190 per kg. Ini menandakan selama ada program intervensi pemerintah, harga beras medium dapat ditekan menjadi flat dan tidak terlampau meninggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement