REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, memperkirakan rupiah pada perdagangan Rabu (3/1/2024) cenderung terkoreksi seiring dolar AS mengalami rebound.
"Hari ini sepertinya masih cenderung terkoreksi, melihat faktor global yang akan lebih mendominasi, di mana terjadi rebound indeks dolar AS," kata Rully di Jakarta.
Selain itu, pasar akan menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yaitu Nonfarm Payroll Desember 2023, yang diperkirakan menurun menjadi 170 ribu dari 199 ribu. Pasar saat ini cukup optimistis bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024. Untuk Januari 2024, kemungkinan suku bunga acuan AS atau Federal Funds Rate (FFR) masih akan tetap ditahan pada 5,5 persen.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.465 per dolar AS sampai dengan Rp 15.515 per dolar AS. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi tergelincir 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp 15.513 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.470 per dolar AS.