Rabu 27 Dec 2023 15:13 WIB

Kejahatan Siber Kian Merugikan, Ini Saran dari Infobip

Gunakan firewall melindungi konsumen dan perusahaan dari modus penipuan.

Waspada kejahatan siber.
Foto: Unsplash
Waspada kejahatan siber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk membantu melindungi konsumen, penyedia layanan firewall, Infobip menyarankan operator seluler bekerja sama dengan platform messaging untuk mengintegrasikan firewall ke dalam jaringan. Langkah pengamanan ini guna melindungi ekosistem application-to-person (A2P).

Infobip juga mendorong adanya perubahan regulasi untuk menghilangkan restriksi terhadap operator seluler dalam menggunakan modul, seperti sistem analisis konten untuk melindungi konsumen dari modus penipuan. Analisis konten penting untuk meningkatkan standar keamanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca Juga

Misalnya, Infobip merekomendasikan perusahaan untuk menggunakan platform messaging yang memiliki jaringan langsung dengan operator seluler. Akses ini demi melindungi keamanan dan privasi konsumen melalui platform komunikasi terpercaya dengan infrastruktur global.

Country Manager Infobip Indonesia, Rifa Haryadi, mengatakan, sebagai penyedia firewall SMS, Infobip berkomitmen untuk menjaga operator seluler, bisnis, dan konsumen dengan serius. Namun, perlu diingat bahwa kita semua merupakan bagian dari ekosistem A2P. Meskipun para penipu dapat menggunakan modus yang canggih, kita dapat melawannya melalui kerja sama berbagai pihak.

"Sistem keamanan hanya sekuat titik terlemahnya, sehingga operator seluler harus konsisten menggunakan teknologi terkini untuk melindungi konsumen dan bisnisnya," kata Rifa.

Oleh karena itu, Infobip mengembangkan berbagai fitur seperti data anonymization. Fitur firewall ini dapat memisahkan data sensitif pelanggan dari konten agar data pelanggan tetap terjaga.

Infobip terpilih oleh operator seluler sebagai penyedia firewall SMS terdepan dalam empat tahun berturut-turut. Infobip juga memiliki firewall Anam Protect yang berkontribusi melindungi lebih dari 120 operator seluler dan menjaga 1,2 miliar pengguna ponsel. Infobip memproses sekitar 63 miliar transaksi melalui solusi firewall dan memblokir lebih dari satu miliar pesan palsu setiap bulan.

"Infobip memiliki lebih dari 800 jaringan langsung ke operator seluler sehingga memungkinkan tingkat keamanan dan kualitas konektivitas yang baik bagi penggunanya," kata Rifa.

Selain firewall SMS, Infobip resmi telah meluncurkan Signals — layanan tambahan di bidang keamanan telekomunikasi, yang menggunakan teknologi terkini seperti machine learning untuk mendeteksi dan memblokir traffic palsu dengan tepat.

Berdasarkan laporan dari Statista Technology Market Outlook, kerugian global akibat kejahatan siber diperkirakan mencapai 8,44 triliun dolar AS (setara dengan Rp 129,643 triliun) pada 2022. Angka tersebut meningkat 40,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,99 triliun dolar AS (setara dengan Rp 92 triliun). Statista juga memperkirakan kerugian tersebut akan terus meningkat mencapai 11,5 triliun dolar AS (setara dengan Rp 177 triliun) di 2023 dan berpotensi melonjak ke 23,82 triliun dolar AS (setara dengan Rp 354 triliun) pada 2027.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement