Ahad 24 Dec 2023 19:37 WIB

PTPN Punya Komisaris dan Direksi Baru, Ini Fakta Subholding PalmCo dan SupportingCo

Pembentukan ini merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN)

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengumumkan penggabungan 13 perusahaan di bawahnya menjadi dua sub holding, yakni PalmCo dan SupportingCo.
Foto: Holding Perkebunan
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengumumkan penggabungan 13 perusahaan di bawahnya menjadi dua sub holding, yakni PalmCo dan SupportingCo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah mengumumkan secara resmi susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk dua subholding, PalmCo dan SupportingCo. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PalmCo, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selaku para pemegang saham.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah gabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara.

Baca Juga

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani sebelumnya telah menyampaikan Subholding PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

"Sedangkan Subholding SupportingCo dibentuk melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I," ujar Ghani dalam keterangan tertulis di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Latar belakang pembentukan subholding

Ghani menyebut pembentukan PalmCo dan SupportingCo merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi. Menurutnya, integrasi PTPN Group ini juga merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan melalui hilirisasi sektor pangan.

Selain itu juga demi mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Ghani menilai langkah ini bertujuan dalam membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim melalui akselerasi pengembangan energi terbarukan.

Ia berharap PalmCo menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026 dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

"Sehingga, PTPN dipercaya mampu berkontribusi meningkatkan produksi CPO nasional dan minyak goreng dalam negeri," ucap Ghani.

Ia memperkirakan produksi minyak goreng PTPN akan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement