Kamis 21 Dec 2023 18:30 WIB

Konsumsi Hingga Pemilu Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,5 Persen

Sebab BI yakin konsumsi masyarakat tetap kuat serta dampak positif pemilu dan PSN.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan kesepakatan perluasan penggunaan Local Currency Transaction (LCT) di sela-sela pertemuan tingkat tinggi antara BI dan BOK di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Ahad (10/11/2023).
Foto: Republika/ Rahayu Subekti
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan kesepakatan perluasan penggunaan Local Currency Transaction (LCT) di sela-sela pertemuan tingkat tinggi antara BI dan BOK di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Ahad (10/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan perekonomian Indonesia saat ini tetap tumbuh baik didukung permintaan domestik. Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 bisa mengalami peningkatan.

"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan meningkat dalam kisaran 4,7 persen–5,5 persen," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pada 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat. Hal tersebut sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," ujar Perry.

Sementara itu, saat ini BI mencatat konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh. Hal tersebut sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga Desember 2023 seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur," ungkap Perry.

Sementara itu, Perry menyebut kinerja ekspor cenderung lebih baik. Hal tersebut seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat dan India.

Berdasarkan lapangan usaha, Perry menuturkan kinerja perekonomian terutama didorong oleh perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta konstruksi. "Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3 persen," ucap Perry. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement