REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan sejumlah pengalihan operasional di pelabuhan yang melayani penyeberangan dengan kapal ASDP pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan untjm optimalisasi layanan penyeberangan di Lintas Ketapang-Gilimanuk, mulai 15 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 dilakukan pengalihan layanan angkutan penyeberangan yang semula Lintas Ketapang (Banyuwangi) - Lembar (NTB) menjadi Lintas Jangkar (Situbondo) - Lembar (NTB).
"Dengan demikian selama periode tersebut Pelabuhan Penyeberangan Ketapang hanya akan terfokus untuk melayani pengguna jasa yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk di Provinsi Bali," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/12/2023).
Selain pengalihan layanan tersebut, ASDP juga telah menambah kapasitas pelabuhan dengan mempersiapkan Dermaga Bulusan yang terletak di sebelah Pelabuhan Ketapang. Untuk meningkatkan kelancaran operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang, akan dilakukan rekayasa pengalihan layanan yang semula layanan LCM Ketapang - LCM Gilimanuk menjadi Dermaga Bulusan - LCM Gilimanuk dimana di Dermaga Bulusan tersebut akan difokuskan untuk kendaraan angkutan barang (truk) yang akan menyeberang ke Pulau Bali.
"Pemisahan kendaraan penumpang dan barang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang," ucap Shelvy.
Skema lainnya yang juga akan diterapkan pada Nataru ini adalah pelaksanaan delaying system dan bufferzone di empat pelabuhan utama ASDP. Sejumlah titik yang akan dijadikan bufferzone yakni pertama arah Pelabuhan Merak yaitu Rest Area kilometer 43, kilometer 68, Exit Tol Merak, Hotel Pesona Merak, dan Lahan PT Munic Line.
Titik kedua yakni arah Pelabuhan Bakauheni yakni Rest Area kilomwter 87A, kilometer 49A, kilomwter 20A, dan Ex Agribisnis di Jalur Arteri. Lalu titik ketiga yaitu arah Pelabuhan Ketapang yakni Terminal Sritanjung, Grand Watudodol, dan Lapangan Bola Areba. Lalu titik keempat arah Pelabuhan Gilimanuk yakni Terminal Kargo dan UPPKB Cekik.
Sejak beberapa bulan lalu, Shelvy memastikan ASDP telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis dan peningkatan layanan demi kesiapan ASDP menghadirkan layanan prima selama Nataru. "Hal ini juga telah dipastikan melalui pengecekan dan peninjauan langsung di lapangan oleh regulator bersama dengan stakeholder terkait khususnya di lintasan utama, Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk," ucap Shelvy.
ASDP telah melakukan peningkatan kapasitas dermaga baik di dermaga II Pelabuhan Merak. Peningkatan kapasitas dermaga II yang semula 3000 GRT menjadi 10000 GRT, dan renovasi ruang tunggu. Selain itu juha access bridge dermaga eksekutif ke regular di Pelabuhan Merak dan Bakuheni dilakukan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan.
Untuk di Gilimanuk, dipastikan dermaga movable bridge dengan kapasitas hingga 60 ton sudah dapat beroperasi pada Nataru 2023/2024. "Adanya peningkatan kapasitas dermaga ini akan memungkinkan kapal-kapal dengan muatan yang lebih besar dapat sandar, seperti Jatra II yang sudah siap beroperasi sejak 15 Desember 2023," jelas Shelvy.
ASDP membidik akan melayani lebih dari tiga juta penumpang dan 700 ribu kendaraan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Bekerja sama dengan stakeholder terkait, ASDP mengoptimalisasi fasilitas pelabuhan dan mempersiapkan skema lalu lintas dalam rangka mendukung kelancaran Nataru 2023/2024.
Shelvy mengatakan dalam rangka mendukung kelancaran trafim. Nataru, manajemen akan memaksimalkan sarana prasarana layanan penyeberangan dan melakukan peningkatan di sejumlah fasilitas pelabuhan. "Terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Senin (18/12/2023).
Dia menjelaskan, lintasan terpantau nasional pada angkutan Natal dan Tahun Baru diantaranya lintas Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-Api – Tanjung Kalian, Merak-Bakauheni, Bajoe-Kolaka, Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Kayangan-Pototano, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Bolok-Rote. Diperkirakan jumlah penumpang di 10 lintasan tersebut mencapai sekitar tiga juta orang, 168.419 unit kendaraan roda dua, 325.630 unit kendaraan kecil roda empat, 31.555 unit bus, dan 181.644 unit truk.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya pada Sabtu (16/12/2023) ke Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk menyampaikan apresiasi atas persiapan yang telah dilakukan ASDP menghadapi layanan angkutan Nataru. Dalam rapat, Budi mengarahkan agar dilakukan peningkatan kapasitas layanan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus berangkat yang diperkirakan akan terjadi pada 22-23 Desember 2023 dan arus balik pada 26-27 Desember 2023. Sementara arus mudik kedua akan terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan arus balik kedua pada 1-2 Januari 2024.
"Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan diapresiasi mulai dari penerapan batasan radius aksesibilitas pembelian tiket online. Dan untuk menunjang kelancaran di Ketapang, dapat dilakukan pemindahan/pengalihan sementara Dermaga LCM Ketapang ke Lahan Bulusan selama periode Nataru. Satu lagi, untuk menambah kapasitas di Ketapang agar ditambah kapal besar tambahan ke Ketapang-Gilimanuk," tutur Budi.