Senin 18 Dec 2023 18:05 WIB

KFC Kena Boikot, Sahamnya Merosot Tiga Bulan Terakhir

Saham FAST terus merosot pada zona merah hingga Desember 2023 pada level 730.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Sebuah restoran KFC (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Mark Lennihan
Sebuah restoran KFC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu terakhir, seruan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel masih terus dilakukan. Salah satu produk yang diserukan yakni KFC yang berada di bawah naungan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).

Semenjak seruan boikot muncul, pergerakan saham FAST selama tiga bulan terakhir terkontraksi. Pada siang ini, Senin (18/12/2023), berdasarkan pantauan Republika, pergerakan saham FAST berada pada level 730 yang terkontraksi sebesar 1,35 persen.

Baca Juga

Semenjak imbauan boikot dalam 2,5 bulan terakhir, dalam tiga bulan terakhir saham FAST sempat berada di zona hijau hingga pertengahan Oktober 2023 pada level 815. Hanya saja setelah itu, saham FAST terus merosot pada zona merah hingga Desember 2023 pada level 730.

Selama tiga bulan terakhir, saham FAST terkoreksi hingga 8,75 persen. Bahkan, saham FAST sempat menyentuh level terendah dalam satu tahun di posisi 725.

Seperti ketahui, Israel masih terus melancarkan serangan-serangannya di Gaza, Palestina. Hingga saat ini, Israel menolak untuk melakukan gencatan senjata dan terus membombardir sejumlah area vital di Gaza.

Selama satu bulan terakhir, agresi yang dilakukan tentara Israel telah memakan korban lebih dari 11 ribu jiwa penduduk Palestina. Hal tersebut mengundang kecaman dari masyarakat di berbagai negara dunia.

Merespons hal tersebut, seruan boikot atas produk-produk yang memberikan dukungan kepada Israel pun bergulir. Seruan ini terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement