REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada awal pekan ini, Senin (11/12/2023). IHSG melemah ke level 7.159,46 setelah pada akhir pekan lalu ditutup menguat 0,35 persen.
Pelemahan IHSG sejalan dengan jual bersih atau net sell investor asing beberapa hari terakhir. Pada perdagangan sebelumnya, investor asing membukukan net sell Rp 303 miliar.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi. “Hari ini IHSG berpotensi sideways cenderung melemah terbatas," kata Fanny dalam ulasannya.
Pada Jumat (9/12/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,36 persen, S&P 500 naik 0,41 persen, dan Nasdaq turut menguat 0,45 persen. Ketiga bursa mencatat kenaikan sepanjang pekan lalu.
Non-farm payroll pada November 2023 mencapai 199 ribu, di atas ekspektasi. Tingkat pengangguran November 2023 turun menjadi 3,7 persen dari 3,9 persen pada bulan sebelumnya, di bawah perkiraan.
Sementara bursa Asia Pasifik bergerak variatif akhir pekan lalu. Nikkei mencatatkan koreksi yang sangat tajam sebesar 1,68 persen, di sisi lain STI Index dan Kospi menguat cukup signifikan.
Jepang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar minus 0,7 persen secara kuartalan pada kuartal III 2023, lebih buruk dari perkiraan. Indeks keyakinan konsumen Indonesia sebesar 123,6 untuk November 2023, turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Taiwan melaporkan surplus neraca perdagangan atau balance of trade sebesar 9,8 miliar dolar AS untuk November 2023, di atas perkiraan.