REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan bidang agrifood PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. mencatatkan ekspor pakan unggas senilai Rp 7,9 miliar hingga periode November 2023.
Head of Division Poultry Feed Japfa, Budiarto Soebijanto mengatakan nilai ekspor yang meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar di Brunei Darussalam dan Timor Leste.
“Produk pakan yang kami kirimkan juga cukup beragam dari usia ternak 1- 10 hari hingga menjelang panen. Kita dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dengan menerapkan kebijakan reformasi ekonomi dan keluar dari jebakan pendapatan menengah,” ujar Budiarto sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Budiarto mengatakan perseroan terus melakukan penyesuaian dengan sistem digitalisasi dan otomatisasi di tengah ketidakstabilan kondisi pasar akibat pandemi COVID-19 dan konflik geopolitik, sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Dengan mengoptimalkan berbagai jenis produk serta menawarkan produk terbaik, kami akan terus membuka peluang tidak hanya di dalam negeri, namun hingga menembus pasar global,” ujar Budiarto.
Budiarto menjelaskan standar kelayakan ekspor perseroan dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi lokal maupun global, seperti sertifikat penerapan issue management mutu ISO 9001: 2015.
Selain itu, juga praktik Cara Pembuatan Pakan yang Baik (CPBB) atau Good Manufacturing Practices on Feed (GMP on Feed), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hingga Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO 45001:2018.
Japfa membukukan penjualan neto yang meningkat 2,64 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 37,76 triliun pada kuartal III-2023, dibandingkan sebelumnya senilai Rp36,79 triliun pada periode sama tahun 2022.
Pada periode tersebut, laba bersih perseroan tercatat turun 34,37 persen (yoy) menjadi senilai Rp 937,25 miliar, dibandingkan sebelumnya senilai Rp1,42 triliun pada periode sama tahun 2022.