Senin 27 Nov 2023 15:15 WIB

Wika Bangun Underpass Atasi Kemacetan di Medan

Nilai proyek Underpass Wika mencapai Rp 217,8 miliar.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi underpass. Wijaya Karya akan membangun underpass di Medan untuk kurangi kemacetan.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Ilustrasi underpass. Wijaya Karya akan membangun underpass di Medan untuk kurangi kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Eika) mendapatkan kepercayaan melaksanakan pembangunan underpass Gatot Subroto di Kota Medan, Sumatera Utara. Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito mengatakan proyek yang dipercayakan Kementerian PUPR kepada WIKA-PT Andesmont Sakti KSO ini memiliki nilai proyek secara keseluruhan mencapai Rp 217,84 miliar.

"Proyek Underpass Gatot Subroto membentang sepanjang 750 sebagai penghubung utama antara Medan menuju Binjai, yang merupakan bagian dari ruas jalan nasional di daerah perkotaan Medan," ujar Agung saat public expose 2023 di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Agung menyampaikan pembangunan underpass Gatot Subroto seiring peningkatan pertumbuhan dan perkembangan wilayah pemukiman serta industri di kota Medan.

Agung berharap proyek ini dapat mendukung program pemerintah dalam memperlancar arus kendaraan sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas dari yang semula dua lajur menjadi empat lajur.

“Dalam proses pembangunannya, Wika memiliki lingkup pekerjaan yang di antaranya pekerjaan Diafragma Wall, Bore Pile, dan struktur Slab untuk terowongannya dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai durasi pengerjaan yang lebih cepat sekaligus memenuhi standar keamanan," ucap Agung.

Wika, lanjut Agung, juga menggencarkan penerapan digitalisasi dalam proses bisnis. Hal in tercermin dari langkah-langkah digitalisasi sesuai dengan metode restrukturisasi perseroan. Agung memaparkan sejumlah langkah itu terwujud melalui implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) Digital berbasis System Application and Processing (SAP) terkait pengendalian biaya yang tidak hanya diterapkan pada lingkungan WIKA, namun juga pada anak usaha yang akan terintegrasi dengan holding seperti Wika Beton, Wika Gedung, dan Wika Realty. 

"Wika mendorong penggunaan teknologi digital. Saat ini, Wika tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau AI di proyek, salah satunya proyek pembangunan Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), Cimahi, Jawa Barat," lanjut Agung. 

Menurut Agung, penggunaan teknologi AI pada proyek UNJANI memungkinkan deteksi penggunaan alat pelindung diri dengan monitoring secara real time. Agung mengatakan pengembangan teknologi digital menyediakan berbagai potensi pengembangan yang luas.

"Kami percaya optimalisasi dari teknologi digital termasuk AI ini akan memberikan hasil maksimal untuk penguatan kinerja perseroan," kata Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement