Sabtu 18 Nov 2023 23:13 WIB

Pemilu 2024 Diyakini Kondusif, Bos Bursa Optimistis Pasar Saham Bakal Positif

Euforia pemilu terbukti mampu mendongrak kinerja pasar saham domestik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pasar saham Indonesia diproyeksi akan tetap bergairah selama tahun pemilu 2024. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan euforia pemilu terbukti mampu mendongrak kinerja pasar saham domestik. 

"Pasar modal Indonesia cenderung mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun-tahun politik," kata Iman di acara Capital Market Journalist Workshop-Media Gathering 2023, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga

Secara historis, Iman menyampaikan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar mengalami peningkatan. Pada pemilu 1999 pertumbuhan IHSG mencapai 70,06 persen. Bahkan pada 2019, pertumbuhan IHSG tembus 88,98 persen. 

Faktor lain yang juga menunjukkan solidnya pasar modal Indonesia adalah pertumbuhan kapitalisasi pasar. Pada 1999 pertumbuhan kapitalisasi pasar bahkan telah mencapai 157,11 persen. Sementara pada 2019, pertumbuhan kapitalisasi pasar mencapai tiga persen. 

Positifnya pasar saham selama pemilu juga ditunjukkan oleh aliran modal asing yang masuk pasar saham Indonesia. Menurut Iman, transaksi investor asing selalu membukukan pembelian bersih. Terakhir pada 2019, investor asing mencatatkan net buy asing sebesar 49,20 triliun.

Tidak hanya itu, pergerakan indeks selama tahun politik juga akan dipengaruhi oleh belanja dan konsumsi yang meningkat. Hal ini didorong oleh meningkatnya pengeluaran dari sisi pilkada, partai politik maupun calon kandidat terpilih. 

"Ini tentu saja berdampak terutama kepada emiten-emiten terutama pada sektor-sektor konsumer, layanan komunikasi dan keuangan," kata Iman. 

Selama situasi perpolitikan di dalam negeri dapat terjaga kondusif, Iman optimistis, pasar saham Indonesia juga akan bergerak positif. Meskipun terjadi penurunan, menurut Iman, hal tersebut lebih karena pengaruh global terutama terkait suku bunga.

Iman optimistis, situasi yang kondusif saat ini masih akan berlanjut pada tahun depan. "Tahun ini memang mengalami sedikit penurunan tapi lebih dikarenakan faktor global, karena secara fundamental tidak ada perubahan ekonomi yang terjadi di negara kita," kata Iman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement