REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data ekspor impor Palestina dengan Indonesia memiliki persentase yang kecil. Begitu juga dengan data ekspor dan impor Israel dengan Indonesia yang juga tidak besar.
"Sehingga dapat disimpulkan, kondisi politik di kedua negara tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/11/2023).
Pudji menjelaskan, share ekspor Indonesia ke Palestina pada Januari hingga Oktober 2023 hanya 0,0011 persen terhadap total ekspor Indonesia. Sementara, share impor Palestina ke Indonesia pada periode tersebut hanya sebesar 0,00 persen.
"Karena persentasenya kecil sehingga kami sampai empat digit desimal juga belum bisa menunjukkan besarannya," ujar Pudji.
Sementara itu, share ekspor Israel sejak Januari hingga Oktober 2023 sebesar 0,07 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Israel. Lalu, untuk share impor nonmigas dari Israel ke Indonesia dari Januari hingga Oktober 2023 adalah sebesar 0,0110 persen.
Pudji menambahkan, komoditas utama diekspor ke Israel adalah lemak dan minyak hewan nabati, alas kaki, dan mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya. Selanjutnya untuk komoditas utama impor asal Israel adalah mesin atau pesawat mekanik, kemudian perkakas atau perangkat potong, serta mesin dan peralatan listrik.