REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapapun bisa menjadi pahlawan keluarga tanpa perlu mengenakan jubah superhero atau terlibat dalam pertempuran, seperti dalam film atau drama kolosal. Caranya sederhana, yakni mengambil peran sebagai pahlawan finansial bagi keluarga.
Jika Anda sudah memiliki pengetahuan tentang instrumen finansial, sudah menentukan tujuan investasi, dan ingin mengembangkan aset yang ada demi membangun masa depan keluarga yang sejahtera, berikut tips dari Faculty Head Sequis Quality Builder Sequis Training Academy of Excellence Fandi Murdani.
1. Komunikasi dengan keluarga
Langkah pertama adalah mengomunikasikan rencana finansial dengan pasangan dan anggota keluarga mengenai kondisi dan tujuan keuangan keluarga. Termasuk rencana untuk mengajukan pinjaman dana, menjual aset, hingga membeli instrumen investasi.
"Hindari memutuskan sendiri rencana keuangan keluarga," kata Fandi melalui keterangan tulis, Ahad (12/11/2023).
Ada baiknya Anda mendengar pendapat dan saran dari anggota keluarga demi kebaikan bersama. Sebaiknya, mereka pun mengetahui rencana dan kondisi keuangan keluarga sehingga bisa sama-sama menentukan kebutuhan apa saja yang harus tetap dipenuhi, dan yang masih bisa ditunda.
Berapa kewajiban utang yang dimiliki serta adakah rencana untuk mengembangkan aset keluarga. Dengan demikian, anggota keluarga dapat turut andil dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan aset keluarga.
2. Cermat kelola utang
Manajemen utang yang cerdas adalah kunci mencapai tujuan finansial keluarga. Hindari utang konsumtif dengan jumlah besar melebihi toleransi utang yang disarankan (utang konsumtif maksimal 15 persen dari total pendapatan) karena akan menambah beban finansial dan beban pikiran.
"Sebaiknya jika mendapat uang tunai dari bonus, THR, atau penghasilan dari pekerjaan tambahan, manfaatkan untuk bisa mempercepat pelunasan utang," ujarnya.
Dengan mengurangi beban utang secara perlahan maka Anda dan keluarga dapat leluasa dalam melakukan perencanaan keuangan, terutama memiliki polis asuransi. Karena asuransi adalah fondasi dari konsep perencanaan keuangan untuk terhindar dari risiko kerugian finansial yang besar.
3. Siapkan dana pendidikan
Merencanakan dana pendidikan sangat diperlukan karena biaya pendidikan terus mengalami peningkatan inflasi setiap tahunnya. Risiko hidup orang tua juga meningkat seiring pertambahan usia yang dapat berpengaruh terhadap rencana pendidikan anak. Sangat penting bagi orang tua mempersiapkan rencana pendidikan buah hati sampai jenjang perguruan tinggi.
Fandi menyarankan untuk mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen finansial yang tetap terjaga sampai jenjang pendidikan anak selesai meskipun terjadi risiko yang tidak diinginkan pada orangtua. Baik risiko sakit ataupun meninggal dunia. Untuk itu, saat memutuskan untuk mengambil asuransi pendidikan, sangat penting untuk memahami manfaat yang ditawarkan dan juga memperkirakan jumlah dana pendidikan yang akan dibutuhkan sehingga bisa terencana dengan baik.
4. Perlindungan asuransi
Perlindungan kesehatan dan jiwa harus menjadi bagian dalam perencanaan keuangan untuk melindungi kondisi finansial keluarga dari risiko yang dapat terjadi kapan saja. Seperti sakit kritis atau meninggal dunia yang memerlukan biaya dalam jumlah besar.
Dengan memiliki asuransi kesehatan maka sebagai pencari nafkah keluarga, Anda tidak perlu khawatir akan tingginya biaya perawatan medis karena akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Asuransi jiwa sangat bermanfaat untuk meminimalisir risiko keuangan saat terjadi risiko kehidupan pada pencari nafkah (breadwinner). Uang Pertanggungan dari asuransi jiwa dapat bermanfaat agar kualitas gaya hidup tetap terjaga.
Fandi menyarankan, jangan tunda mengambil peran sebagai pahlawan finansial keluarga. Segera lakukan perencanaan keuangan sejak dini dengan cara yang tepat karena kita tidak pernah tahu kapan risiko keuangan bisa terjadi.