REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — TikTok Shop diisukan bakal masuk ke industri e-commerce untuk bisa beroperasi kembali di Indonesia. Salah satu opsi yang beredar yakni TikTok Shop akan menggandeng perusahaan e-commerce nasional. PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) disebut akan menjadi mitra TikTok Shop untuk merger sebagai langkah untuk bisa kembali dibuka.
Salah satu pedagang online, Muhammad Idris, yang berjualan pakaian melalui platform marketplace, mengatakan, sah-sah saja bila TikTok Shop mau bergabung dengan e-commerce lain atau membentuk perusahaan baru. Sebab, platform jual-beli online umumnya membantu pedagang untuk memperluas jaringan pasarnya.
Hanya saja, kata Idris, keberadaan TikTok Shop sebelumnya telah merusak harga pasar. Itu lantaran barang-barang yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasar umumnya.
“Sebetulnya yang dikeluhkan pedagang online yang mungkin mainnya di Shopee, Lazada, atau Tokopedia, TikTok Shop ini merusak pasar,” kata Idris kepada Republika.co.id, Jumat (3/11/2023).
Idris mencontohkan, salah satu barang dagangannya yakni pakaian dalam produksi lokal. “Itu kan kulakan (harga beli) Rp 9 ribu, untung normalnya Rp 5 ribu jadi jualnya Rp 14 ribu. Tapi kalau di online diturunkan lagi jadi Rp 13 ribu,” ujar Idris.
Sementara, ujar Idris, harga jual di TikTok Shop bisa lebih murah. Sehingga, hal itu membuat harga pasar menjadi rusak dan sulit tersaingi. Ia menjelaskan, bila pedagang menjual dengan margin ideal akan sulit untuk bersaing di pasar TikTok Shop. Sementara, para pedagang online amat bergantung pada algoritma TikTok demi bisa memperoleh pembeli dengan lebih mudah.
Hal itu, kata Idris, yang menyebabkan persaingan harga di TikTok Shop tidak sehat. Mereka yang mampu bersaing adalah pedagang-pedagang dengan modal kuat yang mengambil barang dalam partai besar sehingga mampu menjual dengan margin yang tipis.
“Jadi mau TikTok beroperasi lewat GOTO atau aplikasi sendiri, ya silakan saja. Tapi harapannya jangan terlalu merusak (harga),” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika