REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyambut inisiasi perusahaan swasta AstraZeneca untuk bersama-sama industri lokal untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di dalam negeri.
"Ini menjadi contoh menggandeng industri lokal itu penting. Kalau mau cepat memang larinya ke impor. Mereka ada di sini dan saya tanya sudah banyak produksi (EV). Dengan kita menggunakan ini kita sangat dukung (kehadiran EV AstraZeneca)," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves Nani Hendiarti saat peluncuran kendaraan listrik AstraZeneca di Gedung Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Nani menjelaskan mobil dan motor listrik buatan AstraZeneca telah mengaspal di sejumlah daerah di Jawa. Namun sudah ada permintaan untuk Sumatra dan Sulawesi yang akan mengembangkan industri lokal baru untuk memenuhi permintaan tersebut.
"Itu kan nanti bisa nanti mengembangkan industri lokal yang baru di pulau-pulau lain dan nanti demand-nya ada," ucap Nani.
Pemerintah Indonesia melalui kesepakatan Paris, sebutnya, telah memiliki komitmen untuk mengurangi emisi sebesar 31,89 persen atau sekitar 915 juta dengan upaya sendiri. Sedangkan jika dibantu dengan dukungan internasional, target penurunan emisi menjadi sekitar 43 persen atau 1.240 juta ton pengurangan emisi.
President Director of AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon, menyampaikan upaya menuju transisi energi dengan mengubah kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik bukanlah hal yang mudah. AstraZeneca yang terkenal dengan vaksin Covid-19, memahami pentingnya bagi Indonesia untuk memiliki teknologi EV untuk mengembangkan ekonomi lokal.
Chon mengakui, mencapai layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian. "Hanya dengan memelihara kerja sama global yang telah kita tunjukkan dalam melawan Covid-19, baru kita dapat suatu hari memulihkan bumi dan melindungi kesehatan manusia untuk generasi yang akan datang," ucapnya.
AstraZeneca memilih Indonesia karena pemerintah Indonesia juga menunjukkan komitmen terhadap kendaraan listrik dengan membantu mewujudkan infrastruktur pendukung. Adapun AstraZeneca telah secara resmi meluncurkan transisi armada operasional yang terdiri dari hingga 500 sepeda motor dan mobil berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik.