REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pemprov Lampung agar mengamankan pasokan beras di wilayahnya terlebih dahulu guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika pasokan di wilayahnya sudah aman, stok beras yang masih tersedia bisa didistribusikan ke daerah lain yang membutuhkan.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangannya di SMKN 3 Metro, Lampung, Jumat (27/10/2023).
"Stok di gudang Bulog itu harus selalu ada karena distribusi ini yang kadang-kadang ya baik juga untuk membantu kanan-kiri dari Provinsi Lampung, tetapi mestinya di dalam terlebih dahulu selesai. Sisanya baru bisa keluar, tapi pengaturan seperti itu kalau kita kan nggak mudah ya," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi menyebut, Provinsi Lampung sendiri memiliki pasokan beras yang sangat mencukupi dan bahkan surplus sekitar 320 ribu ton. Kendati demikian, pasokan beras yang ada tersebut justru banyak yang didistribusikan ke daerah lainnya.
"Untuk urusan beras sebetulnya Provinsi Lampung ini lebih dari cukup. Surplusnya kurang lebih 320 ribu ton, surplusnya 320 ribu ton, tetapi barang ini banyak yang keluar dari Provinsi Lampung," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong setiap daerah untuk tetap menyiapkan cadangan beras meski produksi beras surplus. Hal ini disampaikan Jokowi seusai meninjau persediaan stok beras di Gudang Bulog Baru Rawang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (25/10/2023).
“Sebetulnya di Provinsi Sumatra Barat ini kan surplus, tetapi apa pun yang namanya cadangan (beras) itu harus ada. Oleh sebab itu, kalau tadi kita lihat di gudang Bulog cadangan (beras) banyak,” kata Jokowi, dikutip pada Kamis (26/10/2023).