Jumat 27 Oct 2023 01:19 WIB

Ekonomi AS Meroket Tumbuh 4,9 Persen, Tertinggi Sejak 2021

Pertumbuhan ekonomi AS ditopang oleh kuatnya belanja masyarakat.

 Bendera Amerika Serikat berkibar di US Capitol.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Bendera Amerika Serikat berkibar di US Capitol.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi Amerika Serikat (AS) berhasil tumbuh lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal III 2023. Pertumbuhan ekonomi AS ditopang oleh kuatnya belanja masyarakat di tengah pasar tenaga kerja yang semakin berdaya tahan.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (26/10/2023), PDB AS pada kuartal lalu mampu tumbuh 4,9 persen (yoy). Angka itu menjadi pertumbuhan tertinggi sejak kuartal IV 2021. 

Baca Juga

Survei ekonomi yang dilakukan oleh Reuters menduga PDB AS hanya mampu tumbuh 4,3 persen (yoy). Laju pertumbuhan ini meningkat signifikan dibanding laju pertumbuhan pada kuartal II 2023 yang sebesar 2,1 persen (yoy).

Pertumbuhan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, meningkat sebesar 4 persen setelah hanya meningkat sebesar 0,8 persen pada kuartal II 2023. Hal ini didorong oleh belanja barang dan jasa. Konsumen membelanjakan lebih banyak uang untuk perumahan dan utilitas, layanan kesehatan, jasa keuangan, dan asuransi.

Konsumen juga membeli lebih banyak barang rekreasi dan kendaraan serta meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang yang tidak tahan lama seperti obat resep. Pasar tenaga kerja memberikan dukungan mendasar terhadap belanja negara. Meskipun pertumbuhan upah melambat, kenaikannya sedikit lebih cepat dibandingkan inflasi, sehingga meningkatkan daya beli rumah tangga.

Data PDB kemungkinan tidak berdampak pada kebijakan moneter jangka pendek di tengah lonjakan imbal hasil surat utang pemerintah atau US Treasury dan aksi jual pasar saham, yang telah memperketat kondisi keuangan. Meskipun laporan tersebut menunjukkan inflasi secara keseluruhan meningkat pada kuartal terakhir, tekanan harga terus mereda.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk makanan dan energi meningkat sebesar 2,4 persen setelah naik sebesar 3,7 persen pada kuartal kedua. Indeks harga PCE inti adalah salah satu ukuran inflasi yang dilacak oleh The Fed untuk target 2 persen.

Pasar keuangan memperkirakan bank sentral AS, Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada tanggal 31 Oktober-November. Sejak Maret tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar 525 basis poin ke kisaran saat ini 5,25 persen hingga 5,50 persen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement