Kamis 26 Oct 2023 13:36 WIB

Stafsus Erick Thohir: 90 Persen dari 88 PSN Telah Selesai Dikerjakan BUMN

Dividen terbesar sepanjang sejarah tahun lalu sekitar Rp 80 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat wawancara di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat wawancara di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, reformasi birokrasi dan transformasi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir terbukti berhasil. Arya menyampaikan, Erick berhasil membawa BUMN merampungkan hampir 88 proyek strategis nasional (PSN) dalam empat tahun kepemimpinan.

"Setelah empat tahun, kita sudah mengerjakan sekitar 79 kerjaan strategis yang sudah dilakukan, jadi sudah akhir tahun ini mungkin sudah mencapai 90 persen," ujar Arya saat Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk "Transformasi BUMN: Kinerja Positif" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Arya memerinci 88 PSN terdiri atas 19 proyek merger holdingisasi, lima proyek unlock value senilai Rp 68 triliun, tujuh proyek restrukturisasi seperti Krakatau Steel, Garuda, Jiwasraya, hingga PTPN, 17 proyek pengembangan bisnis, sembilan proyek pembangunan organisasi, dan tiga proyek pembangunan infrastruktur.

Arya mengatakan 88 PSN juga mencakup aksi BUMN seperti IPO anak usaha Telkom, Mitratel, pembentukan holding ultra mikro, hingga pendirian subholding Palmco dan Sugarco oleh PTPN.

"Jadi, akhir tahun ini tercapai sampai 90 persen dari total 88 PSN. Mudah-mudahan tahun depan sudah 100 persen," ujar Arya.

Arya mengatakan, transformasi tersebut membawa dampak positif dalam meningkatkan kinerja BUMN. Arya menyampaikan pendapatan BUMN konsolidasi mengalami pertumbuhan 23 persen pada 2023, kemudian aset dan laba bersih ikut meningkat.

"Dividen terbesar sepanjang sejarah tahun lalu sekitar Rp 80 triliun dan tahun depan Rp 84,5 triliun. Ini adalah hasil dari sebuah konsolidasi dan transformasi selama empat tahun," kata Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement