Jumat 20 Oct 2023 22:22 WIB

Pertamina Hulu Energi Jaga Keberlanjutan Pasokan Migas Internasional

Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global hingga 2025.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer.
Foto: Dok PHE
PT Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit di Nusa Dua, Bali yang mengusung tema ‘Explore the Potential’, yang mempunyai filosofi menggali potensi berbagai aspek untuk memberikan kinerja terbaik dan menjaga keberlanjutan pasokan energi.

Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi mengatakan, melalui penyelenggaraan kegiatan tersebut perusahaan bertujuan menggali peran krusial geomatika. Hal ini untuk mendukung kegiatan operasional lingkungan yang menantang seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature.

Baca Juga

"Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama yaitu keberlanjutan pasokan energi,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (20/10/2023).

Awang menjelaskan saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yaitu menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).

“Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu CEO International Association of Oil and Gas Producers (IOGP) Graham Henley menambahkan tujuan dari IOGP untuk menyatukan industri secara global dan mengembangkan serta mengimplementasikan praktik terbaik dalam menghadapi critical challenge pada industri minyak dan gas bumi.

"Kegiatan summit ini bertujuan untuk menempatkan IOGP di Asia Pasifik sebagai mitra bagi industri dalam mengatasi isu penting tentang transisi energi, dan lebih khususnya, ketersediaan energi," ujarnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad menambahkan energi fosil mempunyai peran signifikan dalam memasok kebutuhan energi nasional. Selain itu, Pemerintah juga menetapkan target produksi nasional satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. 

“Kami juga memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil, maka saat ini kami juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi. Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antar pemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi,” ucapnya.

IOGP Summit 2023 menampilkan narasumber yang ahli bidangnya antara lain pemerintah, pakar akademik, anggota IOGP, serta mitra. Hal ini tercermin dari upaya kolaborasi dengan organisasi terkemuka seperti Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Universitas, dan Departemen Geomatika dari anggota IOGP di wilayah Asia Pasifik.

Selain diskusi panel juga dilaksanakan Workshop Decommissioning Regional Industry yang diharapkan dapat meningkatkan jejaring peserta workshop dalam hal mencari inovasi untuk perencanaan serta implementasi decommissioning. Decommissioning adalah kegiatan untuk menutup fasilitas dan memulihkan kondisi lingkungan sekitar fasilitas, yang merupakan salah satu tahapan dalam siklus proyek minyak dan gas.

Pertamina Hulu Energi akan berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip environmental, social, and governance. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek environmental, social, and governance.

Mendukung aspek governance, Pertamina Hulu Energi juga senantiasa berkomitmen zero tolerance on bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan, salah satunya implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang telah berstandar ISO 37001:2016.

Pertamina Hulu Energi berupaya mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional. Hal ini untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible, and good governance.

IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi. Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.

Pertamina Hulu Energi berkolaborasi dengan IOGP sukses menyelenggarakan rangkaian IOGP Summit 2023 yang merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa IOGP Technical Committee yang melakukan rapat rutin, seperti Safety Committee, Environment Committee, Geomatics Committee dan Decommissioning Committee.

Kegiatan utama lainnya adalah 12th IOGP Geomatics Industry Day dengan tujuan utama mengeksplorasi peran geomatics dalam menunjang proses bisnis migas new potential (deepwater, remote area & near field/mature field) dengan mempertimbangkan beberapa aspek, misalnya manajemen risiko HSSE, cost efficiency, efektivitas operasi dan energi transition ke net zero, hingga menjamin kesinambungan pasokan energi global serta mendukung sustainable development goal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement